Prabowo Akui Gunakan Arah Pemikiran Sosialisme dan Kapitalisme dalam Pembangunan Indonesia

R24/azhar
Presiden RI Prabowo Subianto. Sumber: Internet
Presiden RI Prabowo Subianto. Sumber: Internet

RIAU24.COM - Presiden Prabowo Subianto menyebut arah pemikiran ekonominya saat ini merupakan hasil pengaruh dari sistem ekonomi sosialisme dan kapitalisme.

Hal ini sejalan dengan pemikiran ekonomi ayahnya, Prof. Sumitro Djojohadikusumo, dikutip dari inilah.com, Rabu, 15 Oktober 2025.

Semua berawal dari kakeknya, Margono Djojohadikusumo, dan ayahnya, Sumitro yang sama-sama tumbuh dalam lingkungan perjuangan anti-kolonial dan anti-imperialis. 

Konteks itu, menurut Prabowo, membuat banyak pemikir di masa itu, termasuk ayahnya, berpihak pada paham kiri.

"Ayah saya bersekolah di Belanda, dan lulus di sana dengan gelar (sarjana) ekonomi, ini sekitar tahun 1940-an, dan kita (di Indonesia) saat itu ada pada masa perjuangan untuk merdeka," ujarnya.

"Saat itu, jujur saja, sebagian besar pemimpin negara-negara Asia dan Afrika, para elite, merupakan penganut sosialis, karena saat itu, Sosialisme, faktanya bahkan Marxisme, Komunisme, merupakan gerakan yang menentang kolonialisme, dan imperialisme. Saya pikir itu juga yang membuat banyak gerakan pemuda di Asia dan Afrika sayap kiri, Sosialis, Komunis. Ayah saya pun seorang Sosialis pada masa mudanya, dia memimpin Partai Sosialis Indonesia," tambahnya.

Sayangnya, pemikiran Sumitro berubah ketika ia ditugaskan mewakili Indonesia ke markas PBB di New York. 

Di sana, Sumitro banyak berinteraksi dengan pemimpin-pemimpin bisnis dan ekonomi di Amerika Serikat yang menganut kapitalisme, namun tetap memiliki semangat anti-imperialisme yang kuat.

"Amerika saat itu ada di garda terdepan untuk memaksa negara-negara kolonialis untuk de-kolonisasi. Saya pikir, ayah saya itu, dan dia mendapat banyak bantuan dari banyak pemimpin-pemimpin usaha di AS," ujarnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak