RIAU24.COM - IQ atau Intelligence Quotient merupakan penilaian psikologis yang biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir logis, daya ingat, dan kecerdasan seseorang. Namun, tes IQ tidak mengukur seberapa sehat hubungan sosial seseorang, tingkat empati, atau kesuksesan hidupnya, meski kecerdasan sering kali berpengaruh terhadap hal-hal tersebut.
Menurut tinjauan penelitian tahun 2017, individu dengan IQ tinggi cenderung memiliki hasil hidup yang lebih positif dibanding mereka yang ber-IQ rendah, termasuk pekerjaan yang lebih baik, kondisi keuangan lebih stabil, hingga hubungan lebih sehat.
Mereka umumnya memiliki rasa ingin tahu, empati, dan kecerdasan emosional yang mendukung berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam gaya berkomunikasi.
Bahkan, ada sejumlah ungkapan atau kalimat tertentu yang sering diucapkan oleh orang dengan IQ tinggi. Ungkapan-ungkapan ini membantu mereka menjaga kesehatan emosional serta membangun hubungan dan komunitas yang positif dalam kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari Your Tango, berikut kalimat yang sering diucapkan orang dengan IQ tinggi atau di atas rata-rata.
1. Mari Kita Bahas Itu
Tes IQ tradisional biasanya mengukur berbagai kemampuan seperti logika, penalaran umum, dan daya ingat. Namun, orang dengan IQ tinggi umumnya memiliki cara berpikir analitis, mereka ingin memahami sesuatu secara menyeluruh, baik itu soal pekerjaan, pelajaran, atau bahkan emosi di balik konflik hubungan.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Intelligence, kecerdasan tinggi bukan satu-satunya syarat untuk bisa menyelesaikan masalah nyata. Namun, orang dengan IQ tinggi biasanya memiliki rasa ingin tahu, intuisi, dan komitmen yang kuat untuk memahami masalah secara mendalam, menempatkan diri pada sudut pandang orang lain, dan mencari maknanya.
2. Saya Memahami Hal Itu
Kecerdasan tinggi tidak selalu berarti seseorang punya kecerdasan emosional tinggi, tetapi riset di Marriage & Family Review menunjukkan orang dengan IQ tinggi cenderung mencari hubungan yang sehat dan saling belajar. Mereka sadar pentingnya komunikasi terbuka dan empati sebagai dasar hubungan yang bermakna.
Karena sensitif terhadap kritik atau perbedaan pandangan, mereka cenderung berdiskusi secara terbuka dan objektif, berbagi perasaan dan pengalaman tanpa menyerang orang lain. Dengan menggunakan ungkapan seperti ini, mereka menunjukkan empati sekaligus membuka ruang untuk mendengar dan belajar dari orang lain, bahkan saat berdebat.
3. Saya Tidak Tahu
Meski punya ingatan yang tajam, orang ber-IQ tinggi sadar bahwa mereka tidak tahu segalanya. Justru cara mereka menghadapi ketidaktahuanlah yang membedakan mereka.
Mereka cenderung penasaran daripada defensif. Sebuah studi tahun 1999 menemukan bahwa orang dengan IQ rendah lebih sering bersikap menyangkal atau defensif dalam perdebatan. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang membuat mereka kurang percaya diri secara intelektual. Sebaliknya, orang dengan IQ tinggi tidak takut mengakui ketidaktahuan dan menjadikannya kesempatan untuk belajar.
4. Saya Bisa Memahami Perasaan Kamu
Orang dengan IQ tinggi biasanya lebih sadar diri dan empatik. Mereka berusaha memahami mengapa orang lain berpikir, merasa, atau bertindak dengan cara tertentu, bahkan jika tidak setuju dengan pandangannya.
Dengan menempatkan diri pada posisi orang lain dan berkomunikasi dengan rasa ingin tahu, mereka membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna, serta memperkuat koneksi sosial yang positif.
5. Apa Maksudmu?
Orang cerdas ingin memahami dan dipahami. Mereka sadar bahwa komunikasi dan kolaborasi adalah kunci, baik di tempat kerja, di rumah, maupun dalam interaksi singkat dengan orang lain.
Dengan bertanya dan menggali makna dari sudut pandang orang lain, mereka memperkaya percakapan, memperluas wawasan, dan memperkuat hubungan sosial.
6. Saya Sangat Senang Jika Kamu Membantu dalam Hal Ini
Orang dengan IQ tinggi tidak ragu meminta bantuan atau saran. Mereka menghargai kolaborasi dan tidak takut mengakui bahwa mereka membutuhkan dukungan.
Menurut studi dalam jurnal Intelligence, orang cerdas yang mungkin juga memiliki tantangan kesehatan mental atau hiperaktivitas justru menjadikan meminta bantuan sebagai bentuk kesadaran diri. Dengan melakukannya, mereka menciptakan interaksi sosial yang lebih sehat dan saling mendukung.
7. Terima Kasih
Ungkapan sederhana ini menunjukkan rasa syukur dan kecerdasan emosional. Orang dengan IQ tinggi lebih sering mengungkapkan rasa terima kasih, menghargai pengetahuan dan pandangan orang lain, bahkan ketika tidak sependapat.
Dengan begitu, mereka membangun hubungan yang saling menghormati dan membuka ruang bagi percakapan yang bermakna.
8. Mari Kita Ambil Risiko
Sebuah studi dari Finlandia (2015) menemukan orang dengan IQ tinggi lebih berani mengambil risiko dan terbuka terhadap tantangan baru. Mereka memiliki kepekaan dalam menilai peluang, melihat risiko bukan sebagai ancaman, melainkan kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Keberanian ini membuat mereka mampu menciptakan kehidupan yang lebih penuh makna dan memandang masa depan dengan perspektif yang luas.
9. Ini Mengingatkan Saya Pada..
Orang dengan kecerdasan tinggi dan emosional sering kali menjadi komunikator dan pengajar yang hebat. Mereka pandai menghubungkan topik kompleks dengan cara yang mudah dipahami dan inklusif, sehingga semua orang merasa didengar.
Kecerdasan sejati bukan hanya tentang pengetahuan akademik, tetapi tentang kemampuan melihat gambaran besar, berkomunikasi dengan terbuka, dan menciptakan ruang diskusi yang sehat dan penuh rasa ingin tahu. ***