RIAU24.COM - Beberapa negara di Afrika berjuang melawan curah hujan yang tidak menentu dan infrastruktur yang buruk.
Namun, Timur Tengah mendominasi krisis air dunia karena iklimnya yang kering, kurangnya sumber air tawar terbarukan, dan ketergantungan pada desalinasi.
Berikut 7 negara teratas dengan kelangkaan air tertinggi.
Kuwait berada di puncak daftar negara dengan kelangkaan air, dengan lebih dari 99 persen air tawar berasal dari instalasi desalinasi.
Negara Asia ini memiliki kebijakan untuk menyediakan air bersih dari instalasi-instalasi ini.
Siprus
Siprus adalah negara kedua dalam daftar, sebuah negara kepulauan kecil yang curah hujannya terbatas dan musim panasnya kering dan panas.
Sebagian besar airnya berasal dari pabrik desalinasi dan daur ulang.
Oman
Oman juga memanfaatkan sebagian besar airnya dari pabrik desalinasi, dengan mengubah air laut menjadi air tawar.
Negara ini telah membuat kemajuan signifikan dalam mengatasi kelangkaan air, tetapi iklimnya yang kering dan peningkatan populasi telah menempatkannya dalam siklus yang mengerikan.
Qatar adalah negara gurun tanpa satu sungai pun.
Negara ini dikelilingi Teluk Persia di tiga sisinya.
Qatar adalah contoh utama negara kaya yang menderita kelangkaan air dan bagaimana pertumbuhan penduduk meningkatkan permintaan air, meskipun sumber daya air tawar alaminya terbatas.
Pembangunan industri dan urbanisasi telah mendorong Qatar ke ambang krisis air.
Bahrain
Bahrain adalah negara ke-5 dengan tingkat stres air tertinggi di dunia.
Faktor-faktor kunci yang berkontribusi terhadap krisis ini adalah iklim yang kering, air tawar terbarukan yang sangat terbatas, dan permintaan per kapita yang tinggi.
Sebagian besar kebutuhannya dipenuhi oleh instalasi desalinasi.
Negara Asia Barat yang terletak di persimpangan Cekungan Mediterania dan Jazirah Arab juga menghadapi tekanan air yang parah, terutama akibat ekstraksi sungai dan air tanah yang berlebihan, infrastruktur yang salah kelola, pertumbuhan penduduk, polusi, dan variabilitas iklim.
Negara gurun ini, akibat urbanisasinya yang pesat, memiliki penggunaan air per kapita yang tinggi.
Ekstraksi berlebihan selama puluhan tahun dan terbatasnya curah hujan telah menguras permukaan air tanahnya secara drastis.
(***)