RIAU24.COM -Di tengah riuhnya latar belakang pendidikan Wapres Gibran Rakabuming Raka, mendadak muncul kabar mantan Presiden Jokowi ingin cabut laporan.
Seperti diketahui, Jokowi melaporkan sejumlah nama atas dugaan fitnah hingga penghasutan terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya.
Skenarionya, Jokowi disebut akan melakukan pertemuan dengan pihak yang mempersoalkan ijazahnya.
Menanggapi kabar tersebut, Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar mengaku tidak mengetahui pihak yang dimaksud dalam kabar yang beredar itu.
"Saya tidak tau pihak siapa yang mau berdamai atau diajak berdamai dengan pak Jokowi," ujar Rismon dikutip fajar.co.id, Kamis (2/10/2025).
Alih-alih menyambut baik kabar itu, sebagai salah satu terlapor, Rismon menantang Jokowi agar tetap membawa kasus tersebut ke pengadilan.
"Sebaiknya Jokowi tetap pada pendiriannya membawa kasus ini ke pengadilan," tukasnya.
Ia mengaku sepakat dengan penegasan Ahmad Khozinudin, pertemuan antara Jokowi dan penggugat ijazah jika terjadi bisa ditafsirkan sebagai pengkhianatan pada perjuangan.
"Ya sepakat banget dong, mereka para pengkhianat, (Ijazah Jokowi palsu) Sudah terwakilkan dengan terbitnya buku JOKOWI's white paper," tandasnya.
Rismon bilang, jika kubu Jokowi ingin membantah, maka mereka mesti turut melakukan penelitian dan menerbitkan buku juga.
"Silahkan mereka bantah dengan penelitian dan buku juga," pungkasnya.
(***)