RIAU24.COM -Presiden Prabowo Subianto mengatakan dirinya sempat kaget karena persoalan korupsi di Indonesia sudah sangat parah.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidatonya saat penutupan Munas ke-VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9).
Prabowo menjelaskan masalah korupsi memang pasti ditemukan di seluruh negara. Hanya saja, kata dia, kasus korupsi di Indonesia sudah sangat parah dan jauh memprihatinkan.
"Sewaktu saya ambil alih pemerintahan saya makin kaget, saya tidak menduga parahnya korupsi tersebut. Tapi saya bertekad saya harus tegakkan pemerintah yang bersih," jelasnya.
Ia lantas menyinggung hilangnya uang ratusan triliun milik negara yang diambil oleh koruptor setiap tahun.
Prabowo menyebut mereka-mereka yang melakukan korupsi juga kebanyakan merupakan sosok yang pintar.
"Korupsi yang paling besar, penyimpangan yang paling besar, setengah korupsi atau korupsi yang tersamar. Seolah legal, tetapi nyolong. Ini pintarnya, pintarnya orang pintar, repotnya orang pintar itu sering pintar nyolong," jelasnya.
"Kalau saya cerita berapa ratus T uang negara yang hilang, hampir tiap tahun, mungkin kalian enggak ada geleng-geleng kepala lagi. Harus panggil dokter, serius. Karena ini banyak wartawan, saya harus hati-hati bicara," imbuhnya.
Prabowo kemudian menyebut parahnya kasus korupsi di Indonesia juga sudah dipahami dan dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk para wartawan. Sebab, kata dia, gaji dari profesi wartawan sangatlah sedikit.
"Saya yakin dalam hatinya wartawan-wartawan, sebetulnya apa yang saya omong, mereka merasakan. Karena wartawan pun penghasilannya sedikit, yang mungkin duitnya banyak ya bos-bos kalian," tuturnya.
(***)