Masalah MBG Disebut Mirip Awal Pelaksanaan Gas Melon dan BLT

R24/azhar
Siswa keracunan program makan bergizi gratis (MBG). Sumber: Internet
Siswa keracunan program makan bergizi gratis (MBG). Sumber: Internet

RIAU24.COM - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak ubahnya dengan program pemerintah lainnya.

Program tersebut seperti bantuan sosial yang sebelumnya sempat kacau bahkan sampai menimbulkan korban, dikutip dari rmol.id, Minggu, 28 September 2025.

Serupa dengan program Gas Melon pertama kali digulirkan. Marak insiden tabung gas meledak, bahkan menyebabkan korban jiwa.

"Nanamun hal itu wajar terjadi dalam tahap awal pelaksanaan program besar untuk rakyat," ujarnya.

"Banyak pihak juga dulu yang menyarankan program BLT dan Gas Melon dihentikan. Itu hal biasa," tambahnya.

Menurutnya, kritik terhadap MBG ditempatkan secara proporsional. 

Tambahnya, program ini masih memiliki banyak ruang untuk penyempurnaan dan perbaikan.

"MBG masih banyak jalan untuk lebih baik," ujarnya.

Menurut Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. 

Bahkan ada daerah yang sampai menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), seperti di Kabupaten Bandung Barat, karena keracunan yang terjadi serentak dan secara massal.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak