Gedung Putih Mengungkapkan Detail Kesepakatan TikTok AS-Tiongkok

R24/tya
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping /AFP
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping /AFP

RIAU24.COM Gedung Putih pada hari Sabtu (20 September) mengungkapkan detail baru setelah kesepakatan dengan Tiongkok dicapai awal pekan ini untuk menjual operasi TikTok di AS kepada pembeli asal Amerika.

Sekretaris Pers Karoline Leavitt mengatakan bahwa dewan direksi perusahaan akan didominasi oleh warga Amerika, dan menambahkan bahwa kesepakatan tersebut dapat ditandatangani dalam beberapa hari mendatang.

Hal ini terjadi beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan perpanjangan batas waktu pelarangan aplikasi Tiongkok tersebut.

"Akan ada tujuh kursi di dewan yang mengendalikan aplikasi di Amerika Serikat, dan enam di antaranya akan berasal dari warga Amerika," ujar Leavitt kepada Fox News pada hari Sabtu.

Washington telah mengutip alasan keamanan nasional untuk mengambil alih operasi aplikasi tersebut di AS dari perusahaan induknya di Tiongkok, ByteDance.

Para pembuat kebijakan AS telah memperingatkan selama masa jabatan pertama Trump bahwa Tiongkok dapat menggunakan aplikasi populer tersebut untuk menambang data dari warga Amerika atau memengaruhi pandangan mereka di media sosial.

Di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, Kongres AS mengesahkan undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual operasinya di AS atau menghadapi larangan.

Namun, Trump telah aktif menggunakan platform tersebut untuk mendapatkan dukungan selama kampanye presidennya tahun 2024.

Siapa yang akan membeli operasi TikTok di AS?

Pembeli spekulatif operasi TikTok di AS termasuk Oracle, perusahaan teknologi milik Larry Ellison, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia dan pendukung Trump.

Leavitt mengakui partisipasi perusahaan tersebut pada hari Sabtu, dengan mengatakan, “Data dan privasi akan dipimpin oleh salah satu perusahaan teknologi terbesar Amerika, Oracle, dan algoritmanya juga akan dikendalikan oleh Amerika.”

"Jadi semua detailnya sudah disepakati. Sekarang kita tinggal menandatangani kesepakatan ini," ujarnya.

Trump mengatakan bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping telah menyetujui kesepakatan terkait TikTok melalui panggilan telepon pada hari Jumat, dan menambahkan bahwa para pemimpin harus menandatanganinya.

Namun, Tiongkok belum mengonfirmasi kesepakatan apa pun.

"Kita akan menerapkan kontrol yang sangat, sangat ketat," kata Trump.

"TikTok punya nilai yang luar biasa, dan saya agak berprasangka buruk karena sejujurnya saya sangat sukses di sana," tambahnya.

Pemerintah AS mungkin menerima biaya miliaran dolar dari investor sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Wall Street Journal melaporkan, mengutip sumber.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak