Trump Ngamuk! Ultimatum Seluruh Negara NATO: Stop Beli Minyak Rusia

R24/zura
Trump Ngamuk! Ultimatum Seluruh Negara NATO: Stop Beli Minyak Rusia. (Tangkapan Layar)
Trump Ngamuk! Ultimatum Seluruh Negara NATO: Stop Beli Minyak Rusia. (Tangkapan Layar)

RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan ultimatum kepada seluruh anggota NATO dalam sebuah surat pada hari Sabtu. 

Dalam surat itu, dia menyatakan bahwa AS akan mengeluarkan sanksi besar terhadap Rusia hanya jika mereka setuju untuk melakukan hal yang sama dan berhenti membeli minyak dari Rusia.

Memenuhi tuntutan Trump akan menandai perubahan besar di antara aliansi tersebut, dan terdapat pertanyaan besar mengenai apakah akan ada kepentingan kolektif dalam mengambil langkah-langkah ini. 

"Saya siap menerapkan sanksi berat terhadap Rusia ketika semua negara NATO telah sepakat, dan mulai, untuk melakukan hal yang sama, dan ketika semua negara NATO berhenti membeli minyak dari Rusia," tulis Trump dalam sebuah unggahan di media sosial, mengutip apa yang dia sebut sebagai surat yang dikirimkan kepada rekan-rekannya di NATO.

"Seperti yang Anda ketahui, komitmen NATO untuk menang jauh di bawah 100%, dan pembelian minyak Rusia, oleh beberapa pihak, sangat mengejutkan! Hal itu sangat melemahkan posisi negosiasi dan daya tawar Anda terhadap Rusia. Bagaimanapun, saya siap untuk 'pergi' ketika Anda siap. Katakan saja kapan?" lanjut Trump, seperti dikutip dari CNN, Minggu (14/9/2025). 

Presiden Trump juga meminta negara-negara NATO untuk meningkatkan tarif secara signifikan terhadap China sebagai unjuk kekuatan. 

"Saya yakin bahwa ini, ditambah NATO, sebagai sebuah kelompok, yang mengenakan tarif 50% hingga 100% pada China, yang akan ditarik sepenuhnya setelah perang dengan Rusia dan Ukraina berakhir, juga akan sangat membantu dalam mengakhiri perang yang mematikan, namun ini konyol," ujarnya. 

Trump menambahkan bahwa perang Rusia di Ukraina akan berakhir dengan cepat jika langkah-langkah tersebut diambil.

Menurut laporan CNN, Uni Eropa memberlakukan larangan impor minyak Rusia melalui jalur laut dan produk minyak olahan seperti solar, tetapi banyak negara terus mengimpor bahan bakar fosil dan gas alam cair Rusia. 

Trump, yang telah berulang kali mempertimbangkan kemungkinan sanksi tambahan terhadap Rusia, mengatakan kepada acara "Fox & Friends" di Fox News pada hari Jumat bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk memberikan sanksi yang sangat keras kepada bank yang terkait dengan pembelian minyak Rusia. 

Dia telah menggandakan tarif menjadi 50% untuk India, yang membeli minyak dari Rusia, dan mengakui pada hari Jumat bahwa langkah tersebut "menyebabkan keretakan" dengan negara tersebut. 

India berargumen bahwa mereka menjadi sasaran kenaikan tarif yang tidak adil, menyebutnya "tidak dapat dibenarkan" mengingat negara lain juga berbisnis dengan Moskow. 

Masih belum jelas apakah negara-negara NATO akan mengambil langkah-langkah yang dituntut Trump, yang akan menandai perubahan dramatis dari kebijakan tarif mereka saat ini. 

Awal pekan ini, ketika Presiden Trump berbicara dengan delegasi Eropa dari Uni Eropa, dia mendesak mereka untuk mengenakan tarif 50-100% terhadap China dan India, menurut sumber-sumber yang mengetahui percakapan tersebut. 

Namun, yang perlu dicatat, surat Trump kepada rekan-rekannya di NATO pada hari Sabtu tidak menyebutkan India. 

Uni Eropa sedang dalam tahap akhir negosiasi kesepakatan dagang dengan India, sehingga kecil kemungkinan mereka akan menyetujuinya.

(***) 
 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak