RIAU24.COM - Aktivis Amerika Serikat Charlie Kirk tewas setelah ditembak dari jarak jauh saat mengisi acara di Utah Valley University pada Rabu (10/9) waktu setempat.
Buntut kejadian itu, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS), FBI, membebaskan seorang pria yang sempat ditahan terkait penembakan Charlie Kirk.
FBI mengakui telah menangkap orang yang salah untuk kedua kalinya, sebagaimana dilansir New York Post, Rabu (10/9).
Pelaku penembakan sampai saat ini masih buron dan tengah diburu aparat gabungan FBI dan kepolisian lokal di wilayah Salt Lake City.
Baca Juga: Temukan Pestisida, Taiwan Larang Warga Konsumsi Indomie Soto Banjar Limau Kuit
"Subjek yang kami tahan telah dibebaskan setelah interogasi aparat penegak hukum," tulis Direktur FBI Kash Patel dalam unggahannya di X, Rabu malam.
Pengumuman itu disampaikan selang sejam setelah sebelumnya dia mengumumkan bahwa pelaku penembakan telah ditangkap.
"Penyelidikan kami terus berjalan dan kami akan terus menyampaikan informasi demi keterbukaan," lanjut Patel.
Pria yang dibebaskan itu merupakan tersangka kedua yang salah ditangkap. Sebelumnya, polisi juga sempat menangkap seorang pria tua yang terlihat dalam video di media sosial sedang digelandang aparat dari kampus Utah Valley.
Namun, kepolisian kemudian mengklarifikasi bahwa pria tersebut bukanlah pelaku. Dalam video itu, pria tua itu bahkan sempat mengaku telah menembak Kirk, tetapi keterangan itu belakangan dibantah oleh otoritas.
Sementara itu, tersangka kedua ditangkap berdasarkan rekaman kamera keamanan kampus. Ia terlihat mengenakan pakaian gelap saat kejadian.
Dugaan pembunuhan terencana Gubernur Utah Spencer Cox mengecam peristiwa penembakan Kirk sebagai bentuk pembunuhan politik.
Dia mengingatkan bahwa hukuman mati masih berlaku di negara bagian itu.
"Saya hanya ingin mengingatkan bahwa hukuman mati masih berlaku di Utah," kata Cox.
Menurut polisi, penembak melepaskan satu peluru dari posisi tinggi, sekitar 183 meter dari lokasi Kirk yang sedang berpidato. Posisi itu mengindikasikan serangan dilakukan secara terencana.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan sesosok bayangan bergerak di atap gedung beberapa saat setelah tembakan terdengar.
Baca Juga: Tesla Digugat Karena Diduga Lebih Memilih Pekerja Visa H-1B daripada Warga Amerika
Sementara di halaman kampus, kerumunan mahasiswa terlihat panik dan berhamburan mencari perlindungan. Kirk ditembak di bagian leher pada Rabu (10/9) sekitar pukul 12.20 waktu setempat ketika sedang berpidato di hadapan mahasiswa.
Dia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dan menjalani operasi dalam kondisi kritis, tetapi nyawanya tidak terselamatkan.
Seorang ibu mahasiswa yang anaknya sempat berada di dekat lokasi penembakan menuturkan putranya sangat terguncang.