RIAU24.COM -Pengamat politik Rocky Gerung membuat pernyataan kontroversial yang memprediksi adanya perombakan kabinet secara radikal dan dugaan kecurangan pada Pilkada Banten.
Dalam analisisnya, ia mengklaim bahwa calon gubernur Airin Rachmi Diany ditipu dalam kontestasi tersebut.
Menurut Rocky, penurunan suara Airin dari 70% menjadi 30% secara statistik tidak masuk akal. Ia menyebutnya sebagai "statistically insignificant" dan menduga ada variabel non-elektoral yang bermain.
"Tidak mungkin ada orang yang jatuh cinta habis-habisan tiba-tiba dia bunuh diri. Pasti ada prosesnya itu," ujar Rocky, menganalogikan hasil Pilkada Banten.
Selain itu, Rocky juga menyinggung Pilkada Jakarta, di mana ia berpendapat bahwa tidak ada kecurangan meskipun ada isu surat C6 tidak sampai ke pemilih. Menurutnya, pemilih masih dapat menggunakan KTP.
Tidak hanya menyoroti Pilkada, Rocky Gerung juga memprediksi bahwa kabinet pemerintahan Prabowo akan mengalami "radical break" atau perombakan besar-besaran setelah perayaan 17 Agustus. Ia menyebut langkah ini sebagai pembersihan gerbong yang ia sebut "ampasnya" dari pemerintahan sebelumnya.
"Masa ampasnya didiamin? Piring dicuci kan mesti ada tempat sampah," katanya, menggunakan analogi yang kuat untuk menggambarkan perlunya pembersihan kabinet.
Rocky menambahkan bahwa perombakan radikal ini akan didorong oleh desakan dari masyarakat sipil, seperti mahasiswa dan emak-emak, yang menuntut konsekuensi dari perubahan politik.
Ia berharap perpolitikan di Indonesia dapat kembali berlandaskan pada ideologi, bukan sekadar pragmatisme.
"Saya ingin persaingan politik itu dasarnya ada argumentasi ideologis," pungkasnya.
(***)
