RIAU24.COM - Bupati Pati Sudewo menyatakan tak akan melepaskan jabatannya sesuai tuntutan massa dalam demonstrasi besar yang digelar hari ini di Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8).
Sudewo menolak mundur dengan alasan dirinya dipilih oleh rakyat secara konstitusional.
"Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu, semua ada mekanismenya," ujar Sudewo di Kantor Bupati Pati, Rabu (13/8).
Demo besar yang melibatkan ribuan warga Pati hari ini mengusung tuntutan Sudewo mundur dari jabatanya.
Tuntutan muncul setelah Sudewo menaikkan pajak bumi dan bangunan (PBB) hingga 250 persen. Sudewo juga sempat menantang warga yang memprotes kebijakan itu untuk menggelar demo.
Kebijakan itu kemudian dia anulir, Sudewo juga telah minta maaf atas pernyataannya. Namun, warga tetap menuntut Sudewo mundur dalam demo hari ini yang diwarnai kericuhan.
Tuntutan massa aksi hari ini mendapat dukungan dari DPRD Kabupaten Pati. Fraksi yang mendukung antara lain PKS, Gerindra, Demokrat hingga PKB.
DPRD Kabupaten Pati sepakat bentuk pansus untuk pemakzulan Sudewo. Dukungan DPRD Kabupaten Pati setelah massa aksi berhasil menduduki gedung dewan.
Sudewo menyatakan dirinya menghormati hak angket yang disepakati oleh DPRD Pati.
"Itu kan hak angket yang dimiliki DPRD, jadi saya menghormati hak angket tersebut, paripurna tersebut," ujarnya.
Menurutnya demo hari ini menjadi pembelajaran bagi dirinya. Dia berjanji akan lebih baik lagi dan berharap agar warga Pati menjaga soliditas.
"Ini pembelajaran bagi seluruh masyarakat Pati untuk menjaga soliditas, menjaga kekompakan jangan sampai terprovokasi siapapun. Jadi Pati ini adalah milik semuanya, yang harus menjaga Kabupaten Pati siapa? Ya warga Pati, saya harap ini jadi pembelajaran bagi warga Pati dan untuk saya," lanjutnya.
(***)