RIAU24.COM - Pasien yang mendatangi poli Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di RSUD Haryoto, Lumajang, Jawa Timur mengalami kenaikan. Kebanyakan pasien mengeluhkan gangguan pada telinga mereka.
Pasien mengeluhkan gangguan pada telinga usai maraknya perhelatan karnaval dengan sound horeg.
Peningkatan jumlah pasien yang mengeluhkan gangguan pada telinganya ini disampaikan oleh Dokter Spesialis THT di RSUD Dokter Haryoto Lumajang, Aliyah Hidayati.
Baca Juga: Gegara Curi 2 Karung Ubi, Dua Pria di Deli Serdang Dianiaya hingga Dibakar Hidup-hidup
Dia menegaskan bahwa dalam beberapa bulan terakhir jumlah pasien THT terutama yang mengeluhkan gangguan telinga meningkat. Rata-rata di antara mereka mengalami gangguan pada telinga akibat dari suara keras sound horeg.
"Jumlah pasien gangguan telinga meningkat akibat suara keras dari sound horeg. Setelah kami telusuri setelah dari acara sound," kata Aliyah mengutip detikcom, Kamis (7/8).
Aliyah juga menyatakan bahwa pasien yang datang ke rumah sakit itu mengeluhkan gangguan pada telinganya setelah tetangganya menyewa sound horeg saat acara hajatan.
Baca Juga: Megawati Desak Prabowo Basmi Buzzer, Rocky Gerung Bicara ‘Demokrasi Buzzerisme’ dan Bayangan Dinasti
"Pasien THT juga dimungkinkan karena sebelumnya ada gangguan telinga kemudian ada tetangganya hajatan menyewa sound horeg sehingga memperparah kondisi gangguan telinga," terang Aliyah.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa resmi mengizinkan sound horeg lewat surat edaran (SE) dengan membatasi waktu, tempat dan kebisingan. Di sisi lain, MUI Jatim sudah mengeluarkan fatwa haram terkait sound horeg.