RIAU24.COM - Pemerintah Provinsi Riau melarang sekolah-sekolah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) menerima siswa baru. Langkah ini diambil untuk mengendalikan permukiman di kawasan konservasi.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyatakan bahwa warga diminta menyekolahkan anak-anaknya ke luar kawasan TNTN. “Kita imbau tidak lagi mendaftar ke sekolah di dalam kawasan, karena dusun-dusun itu masuk hutan konservasi,” ujarnya, Kamis (10/7).
Meski begitu, siswa yang sudah terdaftar tetap diperbolehkan menyelesaikan pendidikan di sekolah yang ada. Pemerintah menekankan pendekatan persuasif dan humanis dalam penataan kawasan.
Satgas Penanganan Kawasan Hutan (PKH) mencatat sejumlah sekolah masih beroperasi di dalam TNTN, seperti SDN 019 Sei Dolik, SDN 020 Toro Jaya, SDN 021 Kualo Onangan, SMPN 6 Ukui di Desa Lubuk Kembang Bunga, serta SDN 030 Kesuma Makmur di Desa Bukit Kesuma.
“Sekolah dibangun karena orang tua bekerja di sana. Saat ini penduduk di dalam kawasan diperkirakan mencapai 4.000–5.000 orang,” kata Wadan Satgas PKH, Brigjen TNI Dodi Triwinarto.
Saat ini Satgas juga melakukan pendataan sekolah jarak jauh yang masih aktif di TNTN. Penataan ini merupakan bagian dari upaya mengembalikan fungsi TNTN sebagai kawasan konservasi. Hingga kini, sekitar 1.000 hektare lahan telah dipulihkan.