RIAU24.COM - Ekonom UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani telah gagal mengamankan kepentingan nasional.
Alasannya karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap memberlakukan tarif resiprokal 32 persen untuk Indonesia dikutip dari rmol.id, Kamis, 10 Juli 2025.
"Indonesia telah gagal menegosiasikan kepentingan nasionalnya," ujarnya.
"Klaim pemerintah bahwa negosiasi berlangsung intensif tidak memiliki arti ketika hasil akhirnya nihil," tambahnya.
Indonesia tetap dikenakan tarif tinggi, sementara negara tetangga seperti Thailand dan Kamboja berhasil menurunkan beban tarif mereka dari awalnya 36 persen dan 49 persen menjadi 10 persen.
"Ini bukan sekadar kegagalan teknis, melainkan kegagalan kepemimpinan Sri Mulyani Indrawati cs dalam membela kepentingan strategis rakyat Indonesia," ujarnya.
"Tarif 32 persen ini seperti memasang batu besar di kaki atlet yang hendak berlari dalam perlombaan global," sebutnya.