Mata Anggota DPR Berkaca-kaca Mendengar Fadli Zon Tak Akui Pemerkosaan Massal 1998

R24/azhar
MY Esti Wijayati. Sumber: Lintas Parlemen
MY Esti Wijayati. Sumber: Lintas Parlemen

RIAU24.COM - Mata Wakil Ketua Komisi X DPR MY Esti Wijayati berkaca-kaca mendengar penjelasan Menteri Kebudayaan Fadli Zon perihal tragedi pemerkosaan massal tahun 1998.

Hal ini terjadi dalam rapat di Komisi X DPR, Rabu, 2 Juli 2025 dikutip dari inews.id.

Awalnya, Fadli mengakui adanya pemerkosaan, tapi pemerkosaan massal sulit dibuktikan. 

Peristiwa itu sulit diakui secara hukum tanpa adanya putusan atau hukuman pengadilan.

Serti tragedi penembakan Trisakti yang telah diakui secara hukum. 

Sementara untuk pemerkosaan massal 98 menurutnya perlu ada dokumentasi lebih lanjut.

"Jadi ada hal-hal yang menurut saya perlu pendokumentasian yang lebih teliti, supaya jangan sampai kita nanti menimbulkan satu hal yang memecah belah, ini sebenarnya yang kita harapkan," ujar Fadli.

Mendengar penjelasan Fadli, My Esti mengaku teriris hatinya. 

Menurutnya, penjelasan itu semakin memperlihatkan Fadli tak punya kepekaan terhadap korban pemerkosaan.

"Kenapa semakin sakit ya soal pemerkosaan, mungkin sebaiknya tidak perlu di forum ini Pak, karena saya pas kejadian itu juga ada di Jakarta sehingga saya tidak bisa pulang beberapa hari," ujarnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak