Habiskan Dana Rp7,3 Triliun, Trump Sebut Alligator Alcatraz Tampung Para Migran Paling Berbahaya

R24/riz
Donald Trump
Donald Trump

RIAU24.COM - Presiden Donald Trump dalam kunjungannya ke Everglades, Florida meresmikan fasilitas detensi imigrasi kontroversial yang disebutnya Alligator Alcatraz.

Alligator Alcatraz merupajan sebuah fasilitas bernilai US$450 juta atau sekitar Rp7,3 triliun yang dibangun di wilayah rawa-rawa Everglades. Fasilitas ini dirancang untuk menahan ribuan migran tanpa dokumen.

Dalam kunjungannya pada Selasa waktu setempat, Trump menyampaikan bahwa fasilitas tersebut akan menampung “para migran paling berbahaya.” Alligator Alcatraz dikelilingi kondisi alam ekstrem yang menyulitkan pelarian.

“Satu-satunya jalan keluar adalah deportasi,” ujar Trump kepada awak media.

Baca Juga: Beginilah Cara Orang Tiongkok Berpihak pada Musk di Tengah Perseteruan dengan Trump

Mengutip dari NZ Herald, Rabu, 2 Juli 2025, pusat penahanan ini dibangun di bekas lapangan udara dan dikelilingi oleh rawa yang menjadi habitat alami buaya dan ular berbisa.

Lokasi yang lembap, panas, dan penuh nyamuk ini, menurut Trump, dirancang untuk memberikan efek jera bagi para migran gelap.

Menghadapi aksi protes dari kelompok pembela hak migran di sekitar lokasi, Trump merespons dengan santai dan menjadikan kondisi ekstrem fasilitas tersebut sebagai bahan candaan.

“Banyak penjaga dalam bentuk buaya, mereka tidak perlu dibayar tinggi,” ujarnya. Ia bahkan sempat melontarkan lelucon mengenai teknik lari zigzag untuk menghindari serangan buaya.

Gubernur Florida Ron DeSantis yang turut mendampingi Trump menyatakan bahwa pembangunan fasilitas ini merupakan bagian dari strategi untuk “memangkas birokrasi dan mempercepat deportasi.”

Fasilitas ini memiliki kapasitas awal untuk menampung 1.000 orang, dan dapat diperluas hingga 5.000 tahanan. Di dalamnya terdapat ranjang susun berbahan logam yang dipagari jeruji besi.

Ketika ditanya apakah ide di balik pembangunan kamp ini adalah agar tahanan yang melarikan diri dimangsa buaya atau ular, Trump menjawab: “Kurang lebih memang seperti itu konsepnya.”

“Alligator Alcatraz” menjadi langkah terbaru pemerintahan Trump dalam memperlihatkan kebijakan garis keras terhadap imigrasi ilegal. Sebelumnya, sejumlah migran telah dikirim ke penjara superketat di El Salvador dan Guantanamo Bay, Kuba.

Namun, pembangunan kamp ini memicu kritik keras dari kelompok lingkungan. Rawa-rawa Everglades dikenal sebagai kawasan konservasi yang kaya dengan keanekaragaman hayati dan habitat buaya Amerika, yang populasinya diperkirakan mencapai 200.000 ekor di wilayah tersebut.

Menurut data Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida, serangan buaya terhadap manusia relatif jarang terjadi, dengan 453 insiden gigitan tidak terprovokasi sejak 1948 hingga 2022, yang mengakibatkan 26 kematian.

Baca Juga: Perubahan Rezim Sedang Terjadi di Tiongkok? Xi Jinping Tidak Beraksi Dugaan Perombakan di Partai Komunis

Di tengah kunjungannya ke Florida, Trump juga menyatakan bahwa rencana mengaktifkan kembali penjara Alcatraz di San Francisco masih berjalan.

Ia mengklaim bahwa sejumlah perusahaan pengembang penjara telah melakukan kajian awal sejak enam bulan lalu.

“Mungkin masih terlalu dini, tapi potensinya besar,” tulisnya dalam unggahan di Truth Social, platform media sosial miliknya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak