RIAU24.COM - Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO) mengeluarkan siaran pers pada hari Jumat (27 Juni) yang mengonfirmasi laporan bahwa tablet narkotika ditemukan dalam kantong tepung yang dikirim oleh Pusat Bantuan AS-Israel.
Kantor itu mengatakan, "Menemukan tablet narkotika di dalam kantong tepung yang berasal dari jebakan maut 'Pusat Bantuan AS-Israel' adalah kejahatan keji yang menargetkan kesehatan warga sipil dan struktur masyarakat."
"Kami menyatakan keprihatinan dan kecaman yang mendalam atas penemuan 'tablet Oxycodone' di dalam kantong tepung yang mencapai warga dari apa yang disebut 'Pusat bantuan AS-Israel', yang dikenal sebagai 'jebakan maut'," tambah pernyataan itu.
Kantor mengatakan bahwa sejauh ini, empat kesaksian telah didokumentasikan oleh pemerintah dari warga Jalur Gaza yang telah menemukan pil Oxycodone dalam paket bantuan.
"Kami menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji ini untuk menyebarkan kecanduan dan menghancurkan tatanan sosial Palestina dari dalam, sebagai bagian dari kebijakan sistematis yang merupakan perpanjangan dari kejahatan genosida yang dilakukan oleh pendudukan terhadap rakyat Palestina kami. Penggunaan narkoba oleh pendudukan Israel sebagai sarana lunak dalam perang kotor melawan warga sipil, dan eksploitasi blokade untuk membawa bahan-bahan ini ke dalam 'bantuan dan bantuan', adalah kejahatan perang dan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional," kata pernyataan itu.
Apa itu Oxycodone?
Oxycodone adalah obat yang termasuk dalam keluarga opioid, yang digunakan terutama untuk meredakan rasa sakit yang parah pada pasien kanker.
Ketika semua obat penghilang rasa sakit gagal, obat ini digunakan.
Sekarang, masalah dengan Oxycodone adalah bahwa ia bekerja pada reseptor spesifik tertentu dalam sistem saraf, yang menyebabkan kecanduan parah, penurunan detak jantung, gangguan kesadaran dan kesadaran.
Ini juga menyebabkan depresi pernapasan yang berbahaya.
"Efek sampingnya banyak dan dapat mengubah seseorang menjadi sesuatu yang tidak dapat dikenali, cangkang dari siapa mereka," kata seorang apoteker, Omar Hamad, di platform media sosial X.
"Banyak warga telah menemukan obat-obatan ini, dan saya melihatnya dengan mata kepala sendiri di karung tepung. Ada juga seorang dokter bernama Khalil Abu Nada yang menulis laporan lengkap tentang masalah ini," kata Hamad dalam postingannya.
Dilaporkan juga bahwa pil Oxycodone tidak hanya disembunyikan di kantong tepung, tetapi juga dicampur dengan tepung.
Selain banyak akun terkemuka di media sosial dari Jalur Gaza, seorang dokter Palestina bernama Khalil Mazen Abu Nada juga membicarakan hal ini di platform media sosial Facebook.
Dia menggambarkan, “tindakan itu sebagai sarana untuk melenyapkan kesadaran masyarakat kita.”
(***)