RIAU24.COM - Badan penyedia darah di Prancis mengidentifikasi adanya golongan darah baru yang langka di dunia. Golongan darah ini ditemukan dari wanita Prancis dari Pulau Karibia Guadeloupe.
Penemuan ini diumumkan oleh Lembaga Penyedia Darah Perancis (Etablissement Français du Sang atau EFS) pada Jumat dan telah diakui secara resmi oleh Masyarakat Internasional Transfusi Darah pada awal Juni.
Penemuan tersebut menjadikannya sistem golongan darah ke-48 yang tercatat secara ilmiah di dunia. Lantas seperti apa dan seberapa penting penemuan tersebut?
Golongan darah Gwada Negatif terdeteksi saat akan operasi Golongan darah baru yang dijuluki Gwada negatif itu pertama kali terdeteksi pada sampel darah seorang pasien berusia 54 tahun yang sedang menjalani pemeriksaan rutin menjelang operasi di Paris.
Baca Juga: Mantan Pejabat Israel Mengklaim Qatar, Iran, dan AS Lakukan Serangan Rudal Terkoordinasi
Antibodi yang tak biasa ditemukan dalam darah pasien tersebut pertama kali teridentifikasi pada 2011, namun keterbatasan teknologi kala itu membuat penelitian lebih lanjut tertunda.
Menurut Thierry Peyrard, ahli biologi medis dari EFS yang memimpin riset, barulah pada 2019 tim ilmuwan berhasil menguraikan misteri golongan darah ini berkat teknologi high-throughput DNA sequencing yang memungkinkan mereka mengidentifikasi mutasi genetik langka.
Penelitian mengungkap bahwa wanita tersebut mewarisi gen mutasi dari kedua orangtuanya.
“Pasien ini adalah satu-satunya individu yang diketahui memiliki golongan darah tersebut di dunia,” ujar Peyrard kepada AFP, dikutip dari CBS News, Sabtu (21/6).
Ia menambahkan bahwa nama "Gwada Negatif" dipilih karena merujuk pada asal pasien dan dianggap mudah dikenali secara global.
Sejak ditemukannya sistem ABO pada awal 1900-an, para ilmuwan telah mengidentifikasi total 47 sistem golongan darah.
Baca Juga: PM Qatar Sebut Israel-Iran Harus Menghormati Perjanjian di Tengah Gencatan Senjata yang Goyah
Berkat kemajuan teknologi genomik, pencarian dan klasifikasi golongan darah langka semakin cepat dilakukan dalam dekade terakhir.
EFS menyatakan bahwa penemuan semacam ini bukan sekadar terobosan ilmiah, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas perawatan bagi pasien dengan golongan darah langka.
Tim peneliti kini berharap dapat menemukan individu lain dengan karakteristik darah serupa untuk memperluas pemahaman medis dan memperkuat sistem transfusi global.