RIAU24.COM - Tahukah Anda bahwa China terlibat aktif dalam program nuklir Iran, yang telah menghadapi pemboman oleh Israel dan AS dalam beberapa hari terakhir?
China telah membantu Iran membangun program nuklirnya yang besar selama beberapa dekade.
China memberikan bantuan teknis dan ekonomi kepada Republik Islam untuk membantu mengembangkan kemampuan nuklirnya.
Hubungan China dengan program nuklir Iran sudah ada sejak tahun 1980an
Sejak pembentukan Republik Islam setelah revolusi 1979, Tiongkok telah membantu Iran dalam upaya nuklirnya.
Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk pembangunan reaktor nuklir penelitian dan penyediaan sedikitnya empat reaktor penelitian tambahan.
Tiongkok membantu Iran dalam pembangunan pabrik pengayaan uranium heksafluorida di dekat Isfahan.
Secara teori, hal ini dapat membantu Iran memproduksi bahan untuk senjata nuklir.
Transfer teknologi nuklir China ke Iran
China telah memberikan transfer teknologi nuklir kepada Iran pada tahun 2000-an.
Perlu dicatat bahwa ini terjadi sekitar waktu ketika Proyek Amad, yang diduga sebagai program senjata nuklir rahasia Iran, terungkap dan secara resmi dihentikan.
Proyek Amad dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tahun 2003, menurut Badan Tenaga Atom Internasional.
Berdasarkan Rencana Amad, Iran diduga memperoleh beberapa desain senjata asing dan menyempurnakannya untuk mengembangkan senjatanya sendiri, menurut laporan di situs web Iran Watch.
“Iran melakukan pengujian bahan peledak konvensional; melaksanakan eksperimen pengecoran dan pemesinan dengan bahan pengganti; dan mempelajari cara mengintegrasikan hulu ledak dengan rudal Shahab-3,” situs web tersebut mengklaim dalam sebuah artikel.
Tiongkok dan Iran memiliki hubungan strategis yang mendalam
Tiongkok dan Iran memiliki hubungan strategis jangka panjang, yang diperkuat melalui perjanjian kerja sama komprehensif berdurasi 25 tahun yang ditandatangani pada tahun 2021.
Perlu dicatat bahwa China merupakan jalur ekonomi penting bagi Iran, karena negara itu membeli hampir 90 persen ekspor minyak Iran.
Banyak dari ekspor ini dilakukan melalui armada bayangan untuk menghindari sanksi Amerika dan Barat terhadap Iran.
Perdagangan itu, menurut laporan, menyumbang sekitar 20 persen dari ekonomi Iran.
(***)