Kini Teknologi Robotik Bisa Tangani Nyeri Lutut di Usia Lanjut

R24/dev
Kini Teknologi Robotik Bisa Tangani Nyeri Lutut di Usia Lanjut
Kini Teknologi Robotik Bisa Tangani Nyeri Lutut di Usia Lanjut

RIAU24.COM - Seiring bertambahnya usia, tak sedikit lansia mulai merasakan keluhan nyeri lutut dan membuat aktivitas sehari-hari terasa semakin berat. Salah satu penyebab nyeri lutut ini adalah osteoartritis, penyakit sendi yang sangat umum terjadi pada lansia.

Kondisi ini dapat semakin parah hingga merusak sendi jika tidak ditangani dengan tepat. Spesialis Ortopedi Konsultan Pinggul dan Lutut di Mayapada Hospital Surabaya Prof Dr dr Dwikora Novembri Utomo, SpOT(K) menjelaskan osteoartritis adalah kondisi tulang rawan yang melapisi sendi lutut mengalami pengikisan atau penipisan sehingga tulang-tulang di lutut saling bergesekan dan menimbulkan rasa nyeri, kaku, bengkak, dan keterbatasan gerak.

"Pada kasus yang lebih berat, operasi seperti Arthroscopy dapat dilakukan untuk melihat dan menangani masalah sendi, atau dapat pula dilakukan tindakan Total Knee Replacement (TKR) untuk mengganti sendi lutut yang rusak dengan sendi buatan (implan) dari logam atau plastik khusus," jelas Prof Dwikora, dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025).

Menurut Prof Dwikora, kondisi ini dapat ditangani mulai dari terapi non-operatif seperti pemberian obat anti-inflamasi, obat anti-radang (kortikosteroid) yang disuntikkan ke bagian sendi yang sakit, hingga fisioterapi. Jika kondisi tidak membaik dengan pengobatan awal, tindakan operatif bisa menjadi pilihan.

Tak perlu khawatir jika harus menjalani operasi, karena dapat ditangani di Mayapada Hospital Surabaya yang kini menjadi rumah sakit pertama di Jawa Timur dan Indonesia Timur yang dilengkapi teknologi bedah robotik canggih, VELYS™ Robotic-Assisted Solution, untuk tindakan TKR.

Teknologi bedah robotik ini hadir melengkapi layanan Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya, di mana dengan teknologi ini, keseluruhan anatomi dan pergerakan lutut pasien ditampilkan secara real-time dalam format 3D selama operasi, sehingga implan dapat dipasang secara presisi dan seimbang untuk memberikan kenyamanan serta hasil optimal bagi pasien.

"Teknologi VELYS™ Robotic-Assisted Solution semakin mendukung tim dokter dalam mengambil keputusan yang terpersonalisasi sesuai kondisi masing-masing pasien. Selain itu, teknologi ini juga memberikan manfaat langsung bagi pasien dengan minim rasa nyeri, waktu operasi yang lebih singkat, menurunkan risiko komplikasi dan mempercepat proses pemulihan, sehingga pasien dapat bergerak lebih nyaman pascaoperasi dan segera kembali beraktivitas," ungkap Prof Dwikora.

Meski demikian, tim dokter tetap perlu menegakkan diagnosis untuk menentukan tindakan lanjutan yang tepat. Proses ini dilakukan dengan dukungan teknologi pencitraan seperti MRI dan CT Scan guna memperoleh gambaran akurat mengenai kondisi lutut pasien.

"Setiap pasien memiliki kondisi yang unik, sehingga kami melakukan evaluasi menyeluruh dan berkolaborasi dengan tim dokter spesialis serta subspesialis, termasuk melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan," imbuh Prof Dwikora.

Tak hanya menjelaskan penanganan yang tepat, Prof Dwikora juga menekankan pentingnya langkah pencegahan yang dapat dilakukan para lansia, mulai dari berolahraga secara rutin, menerapkan pola makan yang sehat, dan menjaga berat badan yang ideal. Langkah ini dapat dipandu oleh dokter spesialis gizi maupun fisioterapis untuk membantu pasien menerapkan gaya hidup sehat yang berkelanjutan.

Jika mulai merasakan keluhan nyeri lutut, segera konsultasikan ke dokter spesialis ortopedi di layanan khusus tulang, sendi, dan otot seperti Orthopedic Center Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan dan terapi, hingga perawatan pasca-tindakan.*** 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak