RIAU24.COM - Pejabat tinggi Amerika Serikat dan Tiongkok pada hari Selasa (10 Juni) mengatakan mereka mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja setelah dua hari perundingan perdagangan tingkat tinggi di London.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan optimismenya, dengan mengatakan bahwa kekhawatiran mengenai tanah jarang akan teratasi.
“Meskipun kerangka kerja tersebut memerlukan persetujuan dari para pemimpin di Washington dan Beijing,” kata para pejabat tersebut.
Setelah perundingan tersebut, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengatakan kepada wartawan, “Kami bergerak secepat yang kami bisa.”
Ia menambahkan, “Kami merasa positif untuk bekerja sama dengan Tiongkok.”
Perwakilan Perdagangan Internasional Tiongkok Li Chenggang secara terpisah mengatakan kepada wartawan, “Komunikasi kami sangat profesional, rasional, mendalam, dan jujur.”
Ia berharap kemajuan yang dicapai selama pembicaraan di London akan membantu meningkatkan kepercayaan antara kedua belah pihak.
Sebelumnya pada hari Selasa, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa pembicaraan perdagangan dengan mitra-mitra Tiongkok telah produktif karena kedua pihak berupaya untuk menegosiasikan kesepakatan mengenai tarif.
Pembicaraan berlangsung hingga malam hari pada hari kedua diskusi antara AS dan Tiongkok.
Bessent meninggalkan pertemuan lebih awal untuk kembali ke Washington guna memberikan kesaksian di hadapan Kongres, demikian dilaporkan AFP, mengutip seorang pejabat AS.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan utusan perdagangan Jamieson Greer, yang juga merupakan bagian dari delegasi, akan melanjutkan pembicaraan dengan mitranya dari Tiongkok.
Lutnick mengatakan kepada Bloomberg Television pada hari Selasa bahwa negosiasi dengan Tiongkok berjalan dengan baik.
Pada hari Senin (9 Juni), Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan, “Kami baik-baik saja dengan China. China tidak mudah.”
Negosiasi terkini di Lancaster House yang bersejarah di Inggris diikuti oleh perundingan dagang di Jenewa bulan lalu, yang kemudian menghasilkan kesepakatan sementara untuk menurunkan tarif.
Putaran perundingan saat ini diharapkan akan berfokus pada ekspor mineral tanah jarang oleh Tiongkok, yang digunakan dalam berbagai hal, termasuk baterai kendaraan listrik, telepon pintar, dan teknologi ramah lingkungan.
(***)