2 Pasien Kanker Otak saat Alami Gejala Awal, Bukan Cuma Sakit Kepala

R24/dev
2 Pasien Kanker Otak saat Alami Gejala Awal, Bukan Cuma Sakit Kepala
2 Pasien Kanker Otak saat Alami Gejala Awal, Bukan Cuma Sakit Kepala

RIAU24.COM - Kanker otak adalah kondisi saat sel-sel di otak tumbuh secara tidak normal dan membentuk tumor ganas. Seiring perkembangannya, sel-sel kanker ini bisa menekan jaringan otak di sekitarnya, menimbulkan gejala seperti sakit kepala hebat, mual, muntah, hingga gangguan keseimbangan.

Dikutip dari laman Kemenkes RI, beberapa jenis kanker otak bisa tumbuh sangat cepat dan menyebar ke bagian lain dari otak maupun ke sumsum tulang belakang. Tumor otak umumnya diklasifikasikan berdasarkan kecepatan pertumbuhannya dan seberapa besar kemungkinan tumor tersebut kembali muncul setelah pengobatan.

Menariknya, sebagian besar kasus kanker otak justru merupakan kanker otak sekunder, yakni kanker yang awalnya muncul di organ tubuh lain, lalu menyebar ke otak. Sementara itu, kanker otak primer adalah jenis kanker yang memang muncul langsung dari jaringan otak itu sendiri.

Gejala awal kanker otak sering kali disalahartikan sebagai gangguan kesehatan biasa seperti migrain, stres, atau kelelahan. Namun sejumlah pasien dari berbagai belahan dunia membagikan kisah mereka yang menunjukkan bahwa tanda-tanda awal kanker otak bisa jauh lebih kompleks dan jarang disadari.

1. Sakit Kepala dan Nyeri Tubuh
Glenn Colmer, seorang pria berusia 51 tahun di Inggris, mengira sakit kepala dan nyeri tubuh yang dialaminya hanya akibat kelelahan. Namun setelah berakhir kejang hebat dan menjalani pemeriksaan CT scan, ia didiagnosis glioma agresif atau memiliki tumor ganas yang menyebar dengan cepat.

a bahkan meninggal dunia hanya 10 hari setelah gejala pertama muncul. Istri Glen, Ali, mengaku tidak pernah menyangka hal itu akan terjadi pada keluarganya. Terlebih, Glenn adalah pria paling sehat yang selama ini dia kenal.

"Tidak pernah menyangka hal itu akan terjadi pada keluarga saya. Glenn adalah pria paling sehat yang saya kenal, ia memiliki cara yang luar biasa untuk membuat orang merasa lebih baik hanya dengan berada di dekat mereka."

"Kami selalu bercanda bahwa ia tak terkalahkan. Namun, tumor otak tidak peduli seberapa sehat, baik, dia tidak pandang bulu."

Semula, semuanya tampak normal hingga pada 18 Februari, Glenn, mendadak bangun dengan kondisi badan seperti membeku.

Ia terdiam, dan lengan kirinya terkunci di tempatnya, dengan tatapan kosong ke depan. Ia meminta pertolongan istrinya sampai beberapa saat kemudian, Glenn pingsan dan mulai gemetar hebat, terengah-engah, sampai 10 hari pasca pengobatan intensif di RS ia tak berhasil selamat.

2. Kelelahan Ekstrem hingga Gejala Mirip Flu
Wanita berusia 26 tahun di Inggris, Namh, menceritakan bagaimana dirinya mendapat diagnosis kanker otak di usia remaja. Ia kala itu kerap mengeluhkan sakit kepala tetapi tak pernah menganggapnya serius.

Dikutip dari The Sun, Namh mengira sakit kepala disebabkan oleh stres dari aktivitas sekolah ataupun berkaitan dengan masa pubertas. Beberapa minggu sebelum didiagnosis, pada usia 14, Niamh mengidap kelelahan ekstrem dan tidur selama lebih dari 12 jam sehari, yang menurutnya menjadi gejala flu.

Namun, saat ia terbangun dalam keadaan buta dua minggu kemudian, ia tahu ada yang tidak beres dan bergegas ke Western Infirmary Hospital di Glasgow, Skotlandia, hasil CT scan mengungkapkan ia memiliki massa tumor di otaknya.

Ia kemudian menjalani operasi darurat di Rumah Sakit Universitas Ratu Elizabeth untuk mengangkat tumor, diikuti dengan biopsi, yang mengungkapkan hasilnya mengidap ganglioglioma, tumor otak langka.

Sejak tumor diangkat, Niamh mengalami keterbatasan penglihatan tepi, yang menurutnya selalu mengingatkannya akan diagnosisnya. Namun, ia menolak untuk membiarkan hal itu menghalanginya.

"Setelah saya didiagnosis, kami mengetahui bahwa tumor menekan saraf optik saya, itulah sebabnya saya menjadi buta sebelum didiagnosis.

"Itu menyebabkan banyak kerusakan pada mata saya, saya tidak memiliki penglihatan tepi sama sekali. Itu sebabnya saya harus memakai kacamata, tetapi kacamata itu tidak terlalu membantu karena kerusakan yang disebabkan oleh tumor.

Kisah lainnya datang dari Isabella Strahan, putri pembawa acara terkenal Michael Strahan. Di usia 19, ia mengalami sakit kepala, muntah darah, dan sulit berjalan. Hasil MRI menunjukkan adanya tumor medulloblastoma di otaknya, yang kemudian ditangani dengan operasi dan kemoterapi.

Tanda-Tanda Lain yang Muncul

Mengacu pada laporan dari MD Anderson Cancer Center dan berbagai jurnal medis, beberapa gejala lain yang bisa menandakan tumor otak antara lain:

  • Kejang mendadak
  • Rasa logam di mulut
  • Gangguan penglihatan atau diplopia (penglihatan ganda)
  • Kesulitan bicara atau berpikir
  • Gangguan keseimbangan atau koordinasi
  • Muntah tanpa sebab jelas, terutama di pagi hari

"Pasien sering datang terlambat karena gejala awal dianggap biasa. Padahal, sakit kepala terus-menerus yang disertai perubahan neurologis bisa menjadi tanda kanker otak," ujar dr Santosh Kesari, ahli neuro-onkologi dari Saint John's Cancer Institute, AS.

Kapan Harus ke Dokter?
Para ahli menegaskan bahwa tidak semua sakit kepala menandakan kanker, tetapi bila disertai gejala lain, seperti penglihatan kabur, kejang, atau gangguan kognitif, maka perlu segera diperiksakan.

"Deteksi dini sangat penting. Banyak tumor otak yang bisa ditangani lebih baik jika ditemukan lebih awal," lanjut dr Kesari. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak