RIAU24.COM - Departemen Pengendalian Penyakit Thailand atau Department of Disease Control (DDC) pada hari Selasa (3/6) melaporkan situasi COVID-19 untuk minggu ke-23 tahun 2025 melalui sistem Pengawasan Penyakit Digital. Data terbaru, per 2 Juni 2025, menunjukkan 10.192 kasus baru.
Sebelumnya, pada 1 Juni 2025, terdapat 18.102 kasus baru, sehingga total kasus baru dalam dua hari terakhir (1-2 Juni) menjadi 28.294 infeksi.
Diberitakan The Nation, dari kasus baru tersebut, 9.304 merupakan pasien rawat jalan, dan 888 merupakan kasus berat yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Selain itu, dilaporkan satu kematian.
Hingga 27 Mei 2025, total kumulatif kasus COVID-19 untuk tahun 2025 mencapai 323.301, dengan total 69 kematian tahun ini.
Dr Taweesin Visanuyothin, Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis, menyatakan bahwa peningkatan jumlah kasus kemungkinan besar disebabkan oleh datangnya musim hujan lebih awal dan dibukanya sekolah. Ia mencatat bahwa periode ini juga bertepatan dengan peningkatan kasus influenza, yang memiliki gejala serupa dengan COVID-19.
Sepanjang tahun 2025, 69 kematian yang dilaporkan sebagian besar terjadi di antara "kelompok 608", yang mencakup orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi yang mendasarinya, terutama di kota-kota besar.
Kasus kematian tercatat di Bangkok (22 kematian), Chonburi (8 kematian), Chanthaburi (7 kematian), dan Chiang Mai (3 kematian). Angka kematian tetap rendah, yaitu 0,106 per 100.000 orang, yang menunjukkan bahwa penyakit ini tidak menjadi lebih parah.
Sementara itu Dr Suthat Chottapund, Wakil Direktur Jenderal DDC, menjelaskan bahwa peningkatan kasus sejalan dengan pola musiman. Saat sekolah dibuka kembali dan musim hujan tiba, kasus infeksi saluran pernapasan atas cenderung meningkat, terutama di kalangan pelajar karena kontak dekat dapat dengan mudah menyebarkan virus.
DDC terus menekankan tindakan pencegahan pribadi, seperti menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan menghindari tempat-tempat ramai.
Meskipun angka kematian tetap rendah, kelompok lanjut usia masih menjadi perhatian utama. Rekomendasi tambahan adalah mendapatkan vaksin flu musiman untuk mencegah koinfeksi.
"Saat ini, varian Covid-19 yang beredar di Thailand adalah XEC, yang lebih menular tetapi menimbulkan gejala ringan, mirip dengan flu. Hal ini tercermin dari rendahnya angka rawat inap, dengan banyak pasien yang pulih sendiri tanpa pengobatan. Tidak perlu ada penangguhan kelas atau pekerjaan karena infeksi," kata Suthat. ***