RIAU24.COM - Ketika pembicaraan AS dengan China meningkat, presiden Amerika Donald Trump kemungkinan akan menunda larangan TikTok, platform media sosial yang telah lama dibahas di AS.
Saat ini, larangan TikTok Trump sebelumnya, yang mengamanatkan agar perusahaan induknya, ByteDance China, melepaskan diri dari aplikasi berbagi video versi AS, akan berakhir pada 19 Juni.
"Presiden telah mengatakan dia bersedia (mengumumkan perpanjangan lain) jika itu harus terjadi," kata seorang pejabat pemerintah yang akrab dengan pemikiran Trump kepada On The Money of the Post pada hari Selasa (3 Juni).
Pejabat itu lebih lanjut mengatakan bahwa China menggunakan TikTok sebagai alat tawar-menawar, mencatat, "China hanya ingin memegang ini sebagai pengaruh dalam pembicaraan perdagangan."
"Itu akan dilindungi. Ini akan sangat dilindungi. Tetapi jika perlu perpanjangan, saya akan bersedia memberikannya perpanjangan," kata Trump kepada NBC News sambil setuju bahwa dia memiliki ‘titik manis kecil’ untuk TikTok di dalam hatinya.
Sebelumnya, Oracle sekutu Trump Larry Ellison telah mengungkapkan bahwa Trump bersedia mengakuisisi bagian raksasa sosial China di AS.
Tetapi sebelum pembicaraan dapat dilanjutkan, Trump mengumumkan apa yang disebut perang dagang 'Hari Pembebasan' awal tahun ini dengan tarif curam pada barang-barang China, beberapa setinggi 145%.
Tapi, Trump sekarang tampaknya memandang aplikasi secara berbeda.
"Dia percaya aplikasi itu, populer di kalangan orang Amerika yang lebih muda, membantunya terpilih pada tahun 2024," kata seorang bankir Wall Street dalam laporan tersebut.
Dia juga memperingatkan bahwa presiden AS mungkin membiarkan TikTok menjadi ‘gelap’ pada 19 Juni, jika dia percaya bahwa tindakan itu akan memberinya keunggulan di meja negosiasi.
(***)
