RIAU24.COM - Presiden Republik Indonesia (RI) ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menolak diusulkan masuk bursa calon ketua umum (caketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Jokowi mengaku hanya ingin berada di barisan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dikutip dari detik.com, Jumat, 6 Juni 2025.
Hal ini karena melihat lebih banyak ceketum PPP yang lebih mempuni darinya.
"Yang di PPP, saya kira banyak caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak itu calon yang sudah beredar kan banyak. Saya di PSI saja lah," ujarnya.
Dia mengetahui sejumlah nama muncul dalam bursa caketum PPP, baik dari internal maupun eksternal partai.
Seperti Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau Rommy, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), hingga mantan Menparekraf Sandiaga Uno.
Jokowi menyatakan ketertarikannya menjadi Ketum PSI.
Saat ditanyai adakah partai lain yang dipertimbangkan selain PSI, Jokowi mengatakan masih belum tahu.
"Ya tidak tahu (mempertimbangkan partai lain), di PSI juga dicalonkan belum," ujarnya.