Trump Meminta PM Israel Netanyahu untuk Tidak Menyerang Iran di Tengah Perundingan Nuklir dengan AS

R24/tya
Presiden AS Donald Trump /net
Presiden AS Donald Trump /net

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu (28 Mei) menegaskan kembali bahwa perundingan nuklir dengan Iran berjalan dengan baik.

Ia juga mengungkapkan bahwa ia telah berbicara dengan PM Israel Benjamin Netanyahu agar tidak menyerang Iran di tengah perundingan.

Ia menambahkan bahwa ada dua kemungkinan hasil dalam perundingan yang sedang berlangsung, satu yang keras, yang ingin dihindari AS, dan yang kedua, kesepakatan.

"Kita akan cari tahu apakah itu berarti apa-apa," katanya kepada wartawan di Ruang Oval.

"Saya pikir kita akan melihat sesuatu yang sangat masuk akal. Orang-orang akan terkejut dengan apa yang terjadi di sana," tambah Trump.

Presiden Trump juga mengakui bahwa dia memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar tidak mengambil tindakan apa pun yang dapat mengancam pembicaraan yang sedang berlangsung antara pemerintahan Trump dan Iran mengenai kesepakatan nuklir baru.

"Baiklah, saya ingin jujur. Ya, saya sudah melakukannya. Pertanyaan berikutnya, silakan?" kata Trump ketika ditanya apakah dia telah memperingatkan Netanyahu agar tidak melakukan serangan.

Trump menambahkan, "Saya tidak memperingatkannya. Saya katakan kepadanya bahwa itu tidak pantas. Ada pembicaraan yang bagus. Itu tidak pantas sekarang. Jika kita dapat menyelesaikannya melalui sebuah dokumen, meledakkan laboratorium tanpa ada seorang pun di dalamnya itu akan lebih baik. Saya katakan kepadanya bahwa itu tidak pantas karena kita sudah sangat dekat dengan solusinya. Namun itu dapat berubah kapan saja. Itu dapat berubah melalui panggilan telepon. Namun saat ini saya pikir mereka ingin membuat kesepakatan dan itu dapat menyelamatkan banyak nyawa."

Pembicaraan nuklir Iran-AS

Sementara itu, Iran mengatakan akan mampu bertahan jika negosiasi dengan AS mengenai program nuklirnya gagal mencapai kesepakatan.

"Kami tidak akan mati kelaparan jika mereka menolak berunding dengan kami atau menjatuhkan sanksi," kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian seperti dikutip oleh media pemerintah tentang perundingan dengan Washington.

"Kami akan menemukan cara untuk bertahan hidup," tambahnya.

Negosiasi tersebut bertujuan untuk menyelesaikan pertikaian selama puluhan tahun mengenai ambisi nuklir Iran, dan Trump telah mengancam Iran dengan sanksi ekonomi yang melumpuhkan dan pemboman jika tidak ada kesepakatan nuklir baru yang dicapai.

Putaran kelima perundingan yang dimediasi Oman antara AS dan Iran diadakan minggu lalu di Roma.

Sementara Iran telah menyatakan bahwa mereka tidak akan menangguhkan pengayaan uraniumnya untuk mengamankan kesepakatan mengenai program nuklirnya dengan Amerika Serikat.

Amerika mengatakan bahwa mereka tidak dapat menerima pengayaan uranium Iran apa pun.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak