RIAU24.COM - Rusia menduduki empat desa di perbatasan timur laut Ukraina di Sumy Oblast, menurut Gubernur daerah Oleh Hryhorov.
Desa-desa perbatasan Novenke, Zhuravka, Veselivka, Basivka, dan Hryhorov berada di bawah kendali Rusia per 26 Mei.
Desa-desa tersebut telah berulang kali menjadi sasaran serangan Rusia.
Daerah-daerah tersebut sebelumnya dianggap sebagai zona abu-abu karena Rusia maupun Ukraina tidak memiliki kendali penuh atas daerah-daerah tersebut.
"Warga desa-desa ini telah dievakuasi sejak lama, dan tidak ada ancaman bagi warga sipil," kata Gubernur Oleh Hryhorov.
Sekitar 56.000 warga sipil dievakuasi dari wilayah tersebut sekitar seminggu yang lalu.
“Pasukan Pertahanan Ukraina dan seluruh komponen pasukan pertahanan menjaga situasi tetap terkendali, melancarkan tembakan presisi ke musuh,” kata Hryhorov.
"Tidak ada bukti bahwa (Rusia) serius mempertimbangkan perdamaian. Sebaliknya, ada banyak bukti bahwa mereka sedang mempersiapkan operasi ofensif baru," kata Presiden Volodymyr Zelensky, mengutip laporan intelijen.
Menurut Zelensky, telah ada berbagai intelijen dari Ukraina dan sekutunya tentang operasi besar-besaran dalam beberapa hari ke depan.
"Mereka banyak bicara soal diplomasi. Namun, di tengah semua ini, ada serangan Rusia yang terus-menerus, pembunuhan terus-menerus, penyerangan terus-menerus, dan persiapan untuk serangan baru, ini jelas merupakan diagnosis. Rusia layak mendapat tekanan skala penuh, segala hal yang dapat dilakukan untuk membatasi kemampuan militer mereka," kata Zelensky.
Menurut laporan dari kantor berita Kyiv Independent, Rusia berencana untuk membuat zona penyangga dengan memanfaatkan kemajuannya di Sumy Oblast.
Sementara melancarkan serangan udara ke Ukraina, Rusia terus maju mendekati perbatasan timur laut.
Di sisi lain, Rusia terlibat dalam 'perundingan damai'. Terjadi pertempuran terus-menerus di dekat komunitas Vodolahy, Yunakivka, dan Khotin.
Rusia telah mengintensifkan serangan udaranya dalam tiga malam terakhir berturut-turut dengan mengamuk di kota-kota Ukraina.
Rusia telah meluncurkan hampir 900 pesawat nirawak serang dalam tiga hari terakhir, termasuk rudal jelajah dan balistik.
(***)