Tanda Kebangkrutan? Nissan Sedang Pertimbangkan Jual Kantor Pusat di Jepang

R24/riz
Nissan
Nissan

RIAU24.COM Nissan masih terus berjuang keluar dari kesulitan keuangan. Kabar terbaru, perusahaan akan menjual kantor pusat di Yokohama agar bisnis otomotifnya tetap bertahan dan terhindar dari kebangkrutan.

Ini merupakan langkah lanjutan usai mereka berencana menutup tujuh pabrik dari 17 fasilitas produksi secara global.

Kantor pusat Nissan tersebut diproyeksi memiliki nilai 100 miliar yen atau sekitar US$698 juta.

Nikkei menyebut Nissan telah mendaftarkan gedung kantor pusat sebagai aset yang hendak dijual sebelum tahun fiskal pada Maret 2026 berakhir.

Baca Juga: Demi Bisa Sangat Tipis, Samsung Galaxy S25 Edge Dibongkar Ulang

Presiden dan CEO Nissan Ivan Espinosa menyatakan mereka membutuhkan dana besar terkait restrukturisasi atau sekitar 60 miliar yen. Dana itu harus dikeluarkan selama tahun fiskal berjalan.

Nissan telah memindahkan Kantor Pusat Globalnya dari Tokyo ke Yokohama sejak 2009. Kompleks itu mencakup galeri pameran kendaraan Nissan dan berada di lokasi strategis dekat Stasiun Yokohama, sebuah pusat transportasi utama di Prefektur Kanagawa.

"Kami berencana menutupi biaya restrukturisasi melalui penjualan aset," ucap dia, dikutip Selasa (27/5).

Selanjutnya dikabarkan bahwa Nissan mungkin akan tetap menggunakan fasilitas tersebut dengan menyewanya dari pemilik baru, mirip strategi yang dilakukan McLaren terhadap kantor pusatnya di Woking melalui skema jual-dan-sewa kembali untuk mengurangi utang.

Awal bulan ini Nissan mengumumkan kerugian sebesar 670,9 miliar yen (RM20 miliar) untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025.

Espinosa juga sempat bilang perusahaan memiliki tujuan menghemat 500 miliar yen pada tahun fiskal ini dibandingkan dengan tahun fiskal 2024.

Baca Juga: Huawei Luncurkan MateBook Fold Ultimate, Laptop Layar Lipat Super Tipis

Sebagai bagian dari restrukturisasi ini, perusahaan juga ingin mengurangi kompleksitas komponen hingga 70 persen, dan memangkas jumlah platform kendaraan dari 13 menjadi hanya tujuh pada tahun fiskal 2035.

Waktu pengembangan juga akan dipersingkat dari 37 bulan menjadi 30 bulan, dengan model-model baru yang direncanakan termasuk Skyline generasi baru, SUV C global, dan SUV kompak dari Infiniti.

Selain itu perusahaan dipahami akan memangkas 11 ribu pekerja, di luar pemutusan 9 ribu karyawan yang diumumkan pada November 2024.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak