RIAU24.COM - Gelombang protes mahasiswa kembali menggema dari kampus legendaris Trisakti.
Aksi demonstrasi yang digelar 25 Mei menolak revisi UU TNI yang sedang digodok di Senayan.
Para mahasiswa menyebut revisi ini sebagai bentuk “pengkhianatan terhadap semangat reformasi 1998”.
Dalam draf yang beredar, salah satu pasal kontroversial adalah usulan penambahan jabatan sipil yang bisa diisi oleh perwira aktif TNI.
Ini dinilai membuka jalan bagi dwifungsi militer gaya Orde Baru.
“Militer kembali masuk ke ranah sipil adalah ancaman bagi demokrasi,” teriak seorang orator di depan Gedung DPR.
Mereka menuntut DPR untuk menghentikan pembahasan dan membuka ruang partisipasi publik.
Isu ini juga memecah suara dalam internal partai politik.
Beberapa fraksi, termasuk PKS dan sebagian anggota Golkar, mulai meragukan urgensi revisi UU tersebut.
Pemerintah sendiri belum memberi sinyal mundur, namun tekanan publik terus menguat.
(***)
