Misi Penangkapan DPO Narkoba Ricuh, Polsek Koto Gasib Dihadang Warga dan Didatangi Rombongan Batin Rosul

R24/lin
Misi Penangkapan DPO Narkoba Ricuh, Polsek Koto Gasib Dihadang Warga dan Didatangi Rombongan Batin Rosul
Misi Penangkapan DPO Narkoba Ricuh, Polsek Koto Gasib Dihadang Warga dan Didatangi Rombongan Batin Rosul

RIAU24.COM - Siak-Situasi sempat memanas di Polsek Koto Gasib pada Jumat siang (23/5), ketika sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai masyarakat Buatan II mendatangi markas kepolisian tersebut dengan berteriak-teriak dan melontarkan makian kepada petugas yang tengah piket. Aksi tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, mengundang perhatian publik.

Dari video yang beredar, tampak sekelompok warga berkumpul di depan Mapolsek sambil memaki personel kepolisian. Diduga, aksi tersebut merupakan buntut dari penangkapan dua tersangka kasus narkotika, DJ (warga Buatan II) dan RD (warga Kampar), oleh Polsek Koto Gasib pada 7 Mei 2025 lalu.

Dari hasil pemeriksaan, muncul inisial OA alias Ocu Bos, yang disebut sebagai bandar sabu dan kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). OA diketahui juga merupakan warga Buatan II.

Kapolsek Koto Gasib, IPTU Budiman S. Dalimunthe, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa penggrudukan itu dipicu dari upaya polisi mengecek informasi keberadaan DPO OA di sebuah pondok milik Rustam alias Roma, di kawasan lahan Pertamina. Setibanya di lokasi, polisi tidak menemukan OA, namun bertemu dengan Rustam dan kemudian anaknya, Riki, yang bersikap agresif.

“Riki, yang merupakan security PT Pertamina, datang dengan emosi, memaki-maki dan bahkan sempat mendorong salah satu personel kami. Melihat situasi tak kondusif, saya memutuskan untuk menarik anggota dan kembali ke Polsek,” jelas Kapolsek.

Tak berselang lama, sekitar pukul 14.00 WIB, Rustam bersama anaknya dan beberapa orang lainnya mendatangi Mapolsek dengan emosi. Mereka disebut-sebut merupakan bagian dari eks kelompok Batin Rosul, yang ketuanya telah ditahan dalam kasus narkotika beberapa waktu lalu.

Aksi mereka membuat situasi di Mapolsek memanas. Mereka melontarkan makian dan protes keras kepada Kapolsek yang baru tiba di lokasi. Meski suasana memanas, tidak terjadi bentrokan fisik, dan situasi berhasil dikendalikan.

Menanggapi video yang beredar, Kapolsek menegaskan bahwa tidak ada penggeledahan yang dilakukan di pondok tersebut seperti yang diberitakan secara simpang siur di media sosial.

“Kami tegaskan, tidak ada penggeledahan. Hanya pengecekan informasi. Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing isu liar dan narasi yang menyesatkan di media sosial,” tegas IPTU Budiman.

Ia juga mengajak seluruh warga Koto Gasib untuk bersatu dalam memerangi narkoba dan tidak memberi ruang sedikit pun bagi pelaku atau jaringan pengedar narkotika.

“Jika masyarakat mengetahui keberadaan pelaku narkoba, laporkan. Ini tanggung jawab bersama. Polri berkomitmen tegas tanpa kompromi terhadap pelaku kejahatan narkoba,” tutup Kapolsek.

Situasi di Koto Gasib kini dilaporkan kembali kondusif, sementara upaya pencarian terhadap DPO OA alias Ocu Bos terus dilakukan secara intensif oleh jajaran kepolisian.(Lin)

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak