RIAU24.COM - Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam meminta semua pihak tidak merusak prestasi Presiden Prabowo Subianto dengan memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2, Soeharto.
"Prestasi Prabowo tidak perlu dirusak dengan pemberian gelar kepada Soeharto. Seabrek prestasi Prabowo bisa rusak jika harus kemudian memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto," pintanya dikutip dari rmol.id, Rabu 21 Mei 2025.
Dia berharap, Prabowo tidak terjebak dengan isu pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto.
Hal ini karena jika bicara dari sisi nilai strategis dan populisme politik, yakni tidak populis.
"Oleh karena itu, karena langkah pemberian gelar sangat tidak populis maka sebaiknya ditolak saja, karena jika dibiarkan begitu saja maka sama halnya pemerintah tidak memberikan tanggapan dan seolah-olah setuju," ujarnya.
Menurutnya, harus ada pihak dari pemerintah yang menyampaikan belum terpikirkan untuk memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto.
Dengan penjelasan tersebut menjadi clear bahwa sebenarnya Prabowo tidak terlibat dalam upaya untuk menggolkan Soeharto sebagai pahlawan.