RIAU24.COM - Sebagai salah satu perusahaan jaringan ritel yang sukses dan terkenal di Indonesia, banyak orang yang penasaran siapa pemilik Indomaret.
Siapapun dia, pastinya merupakan orang dengan kekayaan yang besar. Pemilik Indomaret adalah Grup Salim.
Dengan slogan "Mudah dan Hemat", Indomaret bisa ditemukan dengan mudah tak hanya perkotaan tetapi juga hingga pelosok pedesaan.
Hingga kini, Indomaret telah memiliki puluhan ribu gerai di berbagai daerah di Indonesia, baik milik perusahaan maupun gerai dalam bentuk kemitraan. Indomaret mengadopsi model bisnis ritel waralaba (franchise) dan kepemilikan langsung.
Baca Juga: Aktivitas Manufaktur AS Menyusut Paling Banyak Sejak November
Hingga kini, lebih dari 60 persen gerainya adalah hasil kerja sama waralaba dengan masyarakat umum. Toko pertama Indomaret sendiri dibuka pada tahun 1988.
Awalnya, Indomaret hanya dimaksudkan sebagai toko ritel internal yang melayani karyawan Salim Group. Namun, karena respon positif dan kebutuhan pasar yang besar, perusahaan kemudian membuka jaringan minimarketnya ke publik pada tahun 1997.
Perusahaan pemilik Indomaret Grup Salim adalah pemilik Indomaret melalui PT Indoritel Makmur Sentosa Tbk dengan kode emiten DNET, dulu dikenal dengan nama PT Dyviacom Intrabum, sebuah perusahaan yang didirikan pada 1995 dan awalnya hanya bergerak di bisnis layanan internet.
Setelah diakusisi oleh Grup Salim pada 2013, DNET kemudian melebarkan sayapnya dengan berinvestasi ke sektor toko ritel dan produk makanan. Nama perusahaan pun berganti menyesuaikan dengan bisnis barunya.
Sepeninggal Sudono Salim atau Liem Sioe Liong, kepemimpinan di Grup Salim dilanjutkan oleh putranya, Anthoni Salim. PT Indoritel Makmur Sentosa Tbk adalah perusahaan yang menjadi pemegang saham dominan di perusahaan produsen roti Sari Roti, jaringan restoran ayam cepat saji KFC, Taco Bell, dan jaringan minimarket Indomaret.
Meski demikian, DNET tidak meninggalkan lini bisnis utamanya terdahulu, yakni layanan penyediaan internet. Perusahaan ini adalah pemilik saham PT Mega Akses Persada yang menyediakan internet FiberStar.
Sebagai pemilik Indomaret, Grup Salim tidak mengendalikan langsung jaringan waralaba minimarketnya melalui PT Indoritel Makmur Sentosa Tbk, namun melalui cucu usahanya PT Indomarco Prismatama.
Baca Juga: Pembuat Baja Memperingatkan Risiko Perdagangan di Tengah Ketidakpastian Permintaan
PT Indomarco Prismatama inilah yang memperluas jaringan Indomaret melalui sistem waralaba. Indomaret menawarkan skema kerja sama waralaba gerai Indomaret dengan investasi sekitar Rp 494 juta.
Biaya investasi tersebut meliputi franchise fee untuk 5 tahun sebesar Rp 36 juta, promosi pembukaan toko Rp 9,5 juta, renovasi dan penambahan daya listrik Rp 221,5 juta, serta pengadaan peralatan elektronik dan non-elektronik Rp 227 juta.
Biaya investasi bisa lebih mahal atau lebih murah tergantung dengan tipe toko dan bentuk bangunan. Jadi sudah tahu kan Indomaret punya siapa?