RIAU24.COM - Pemerintah menetapkan Provinsi Riau sebagai wilayah darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyusul temuan 144 titik panas (hotspot) dan 81 hektare lahan terbakar. Upaya modifikasi cuaca akan dilakukan mulai 1 Mei 2025 untuk mencegah perluasan kebakaran.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan menyatakan hal itu usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (29/4/2025). Selain modifikasi cuaca, langkah mitigasi mencakup water bombing, heli patroli, dan pengisian embung.
"Kami bergerak dalam satu komando untuk tekan karhutla hingga titik minimal, bahkan zero," tegas Budi.
Hotspot juga terpantau di Aceh, Kepri, Jambi, Kalbar, dan Kalteng. BMKG memprediksi musim kemarau berlangsung April-September 2025, sehingga pemantauan dini diperkuat.
Sebelumnya, Polda Riau menggelar Jambore Karhutla 2025 di Siak (25-27/4) untuk edukasi generasi muda tentang pencegahan kebakaran.
Hadir dalam apel, Menteri LHK Raja Juli Antoni, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, dan Gubernur Riau Abdul Wahid.