RIAU24.COM -Perdana Menteri Kanada yang baru, Mark Carney, menegaskan negaranya tidak boleh lupa atas pengkhianatan Amerika Serikat menyusul kebijakan Presiden Donald Trump yang terus membuat dua negara bertetangga ini bersitegang.
Carney menuturkan Kanada tidak akan kalah dan melunak imbas kebijakan perang tarif perdagangan yang terus dikobarkan Trump.
"Presiden Trump telah mengkhianati Kanada. Dia telah mengkhianati Kanada. Dia telah merusak ekonomi global. Hubungan lama kita dengan AS sudah tamat," kata Carney di hadapan para pendukungnya yang bersorak di Ottawa pada Senin (28/4).
Meski begitu, Carney tetap mewanti-wanti dan memperingatkan akan datangnya hari-hari yang "penuh tantangan" akibat tarif.
Ia juga mengingatkan selain soal perang dagang, Trump juga mengancam akan mencaplok Kanada dan menjadikan negara tetangga AS di utara itu sebagai negara bagian Negeri Paman Sam ke-51.
"Kita sudah melewati masa keterkejutan akibat pengkhianatan Amerika, tapi kita tak boleh melupakan pelajaran yang kita dapat," ujar Carney seperti dikutip AFP.
Alasan Putin Mendadak Setuju Setop Perang 3 Hari di Ukraina
Pernyataan itu diucapkan Carney dalam pidatonya usai memenangkan pemilu dan membawa Partai Liberal kembali berkuasa untuk satu periode lagi.
Usai kampanye yang didominasi oleh isu tarif dan ancaman aneksasi dari Trump, Carney berjanji untuk membuka "jalur baru ke depan" di tengah dunia yang "telah berubah secara fundamental" akibat sikap Amerika Serikat yang kini semakin memusuhi perdagangan bebas.
"Kita sudah melewati masa keterkejutan akibat pengkhianatan Amerika, namun kita tidak boleh melupakan pelajaran yang telah kita petik," kata Carney.
"Kita (Kanada) akan memenangkan perang dagang ini dan membangun ekonomi terkuat di antara negara-negara G7," ujarnya.
Partai Liberal pimpinan Carney berhasil menguasai parlemen Kanada, meski kemungkinan besar gagal meraih mayoritas penuh.
Hal ini berarti mereka perlu menjalin kerja sama dengan partai-partai kecil, namun tetap menjadi sebuah kebangkitan luar biasa bagi Partai Liberal yang di awal tahun sempat diprediksi akan mengalami kekalahan telak.
(***)