RIAU24.COM - Siak-Komitmen untuk menjaga kelestarian hutan kembali ditegaskan dalam pembukaan Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025 Provinsi Riau yang digelar di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak. Kegiatan yang diikuti ribuan peserta ini dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk Dandim 0322/Siak, Letkol Arh Riyanto Budi Nugroho, M.Han.
Acara tersebut resmi dibuka oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang dalam pidatonya menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. “Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi seluruh elemen dalam mencegah terjadinya karhutla di Provinsi Riau,” ujar Kapolri di hadapan para peserta.
Letkol Arh Riyanto Budi Nugroho menyampaikan bahwa kehadirannya di acara ini merupakan bentuk dukungan nyata TNI AD, khususnya Kodim 0322/Siak, dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman karhutla. “Kita semua punya tanggung jawab moral dan strategis dalam menjaga hutan, tidak hanya sebagai aset ekologis, tetapi juga sebagai warisan untuk generasi mendatang,” ujarnya usai mengikuti pembukaan.
Acara Jambore Karhutla 2025 ini menghadirkan berbagai kegiatan pelatihan, simulasi, dan edukasi yang melibatkan TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga komunitas peduli lingkungan. Tujuannya adalah membangun kekompakan dan meningkatkan kemampuan responsif dalam menghadapi kebakaran hutan yang kerap melanda wilayah Riau saat musim kemarau.
Kapolri juga mengapresiasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau yang telah berhasil mengorganisasi acara besar ini sebagai bentuk kesiapsiagaan bersama. “Menjaga hutan dan lingkungan adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Seluruh stakeholder harus terus diajak menjaga ekosistem hutan di Riau,” tegasnya.
Jambore Karhutla menjadi simbol kolaborasi lintas sektor yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat gotong-royong dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Kabupaten Siak yang menjadi tuan rumah, menunjukkan perannya sebagai daerah yang aktif dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pengendalian bencana ekologis.(Lin)