RIAU24.COM - Pimpinan MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menyebut tak ada kaitannya antara salat Jumat dengan potong gaji.
Hal ini dia sampaikan buntut perusahaan di Surabaya, Jawa Timur yang diduga memotong gaji karyawan apabila pergi salat Jumat dikutip dari detik.com, Minggu 20 April 2025.
"Kalau benar ada praktik seperti ini maka perusahaan tersebut harus diperingatkan dan kalau perlu diberikan sanksi. Perusahaan seharusnya memberikan ruang kebebasan bagi pekerja untuk melaksanakan ibadah dari ajaran agamanya masing-masing. Bukan justru mengekang dan memberikan sanksi," sebutnya.
Dia lalu meminta pemerintah mengusut kasus ini seterang-terangnya dan sejelas-sejelasnya.
Hal ini karena penanganan kasus ini harus dilakukan secara tuntas karena dapat menjadi dasar bagi perlindungan beribadah untuk pekerja.
"Ditangani sebaik-baiknya dan memberikan hak beribadah bagi pekerja secara tuntas. Bukan hanya di Surabaya tapi juga di tempat-tempat lain, perlindungan beribadah bagi pekerja adalah hal yang dasar dan fundamental," ujarnya.
"Termasuk dalam hal ini dugaan penahanan ijazah pegawai yang sudah keluar juga harus diusut tuntas. Kalau sudah tidak lagi bekerja di tempat tersebut sudah seharusnya dan sepatutnya dikembalikan," ujarnya.
