Bisa Fatal, Ini Alasan Tak Boleh Bunuh Kecoa dengan Cara Diinjak

R24/dev
Bisa Fatal, Ini Alasan Tak Boleh Bunuh Kecoa dengan Cara Diinjak
Bisa Fatal, Ini Alasan Tak Boleh Bunuh Kecoa dengan Cara Diinjak

RIAU24.COM -  Menyemprot cairan anti serangga seringkali tidak cukup untuk membunuh kecoa. Akhirnya, tak sedikit orang yang langsung menginjak kecoa untuk membunuhnya lebih cepat.  Nyatanya, cara ini tidak sepenuhnya aman. Menginjak kecoa, apalagi tanpa alas kaki, dapat memicu masalah kesehatan serius. Dikutip dari Pest Clinic, berikut ini adalah beberapa alasannya:

1. Isi Tubuh Kecoa Menyebarkan Bakteri
Kecoa dikenal menyebarkan sejumlah besar bakteri, jamur, dan bahkan virus dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, beberapa kecoa bahkan dapat membawa parasit yang menyebabkan giardiasis, amuba yang menyebabkan disentri, dan virus yang menyebabkan polio.

Menurut beberapa penelitian, kecoa bahkan memiliki peran sekunder yang kuat dalam menularkan penyakit karena dapat memindahkan atau mengeluarkan patogen dan memakan kotoran manusia. Penelitian serupa telah menunjukkan bahwa kecoa membawa bakteri dalam ususnya selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Organisme ini kemudian dibuang saat kecoa meninggalkan kotorannya di dalam rumah.

2. Bagian Tubuh Kecoa Memicu Alergi
Kecoa juga mengandung protein yang berfungsi sebagai alergen bagi banyak orang. Beberapa bagian tubuh, kotoran, dan air liur kecoa merupakan alergen bagi individu tertentu. Kecoa yang sudah mati pun masih dapat menyebabkan reaksi alergi.

Oleh karena itu, membunuh kecoa dengan cara diinjak tidak disarankan. Sejumlah penelitian juga tengah meneliti hubungan antara paparan alergen kecoa dan risiko asma pada anak usia prasekolah. Studi yang ada menunjukkan bahwa alergi kecoa dapat memicu serangan asma.

3. Kecoa Melepaskan Feromon saat Dibunuh
Feromon adalah zat kimia beraroma khas yang dihasilkan oleh bakteri di usus kecoa. Saat kecoa mati, feromon ini dilepaskan untuk memperingatkan kecoa lain akan bahaya atau menarik kecoa lapar untuk memakannya.

Jika tetap dilakukan, ini bisa menjadi awal mula infestasi atau serbuan kecoa yang sulit untuk dikendalikan. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak