RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump sekali lagi mengecam Kepala Federal Reserve Jerome Powell, menyebutnya ‘TERLAMBAT DAN SALAH’ atas pernyataan inflasinya.
Trump juga meminta Powell untuk menurunkan suku bunga di negara itu dan menyerukan pemberhentiannya.
Dalam sebuah posting di Truth Social, presiden AS mengatakan, "ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ke-7 kalinya, namun, ‘Terlambat’ Jerome Powell dari Fed, yang selalu TERLAMBAT DAN SALAH, kemarin mengeluarkan laporan yang merupakan kekacauan lengkap!”
Trump dalam postingannya melanjutkan, "Harga minyak turun, bahan makanan (bahkan telur!) turun, dan AS semakin KAYA DENGAN TARIF. Too Late seharusnya menurunkan Suku Bunga, seperti ECB, sejak lama, tetapi dia pasti harus menurunkannya sekarang. Pemutusan hubungan kerja Powell tidak bisa datang cukup cepat!."
Peringatan Powell
Pada hari Rabu, selama sebuah acara yang diselenggarakan oleh Economic Club of Chicago, Powell mengatakan bahwa perubahan kebijakan Trump yang signifikan tidak seperti apa pun yang terlihat dalam sejarah modern.
Powell memperingatkan bahwa tarif perdagangan Trump menimbulkan risiko serius bagi ekonomi Amerika dengan berpotensi mempercepat inflasi dan meredam pertumbuhan ekonomi.
Dia menambahkan bahwa tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini secara signifikan lebih besar dari yang diantisipasi dan bahwa ketidakpastian yang tersisa seputar tarif dapat menimbulkan kerusakan ekonomi yang bertahan lama.
"Tarif sangat mungkin menghasilkan setidaknya kenaikan sementara dalam inflasi," kata Powell, menambahkan bahwa efek inflasi juga bisa lebih persisten.
Terlepas dari ancaman itu, Powell menjelaskan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru untuk campur tangan dan tidak ada perubahan segera yang akan dilakukan pada kisaran suku bunga saat ini dari 4,25 hingga 4,50 persen.
(***)
