RIAU24.COM - Saat ingin membeli mobil bekas, sebaiknya lakukan test drive terlebih dahulu. Ada beberapa komponen krusial yang wajib dicek, salah satunya transmisi otomatis. Jika bagian ini bermasalah, biaya perbaikannya bisa sangat mahal dan membebani pemilik baru.
Menurut Agus, pemilik bengkel spesialis mobil Eropa Autohaus di Jakarta Pusat, kerusakan transmisi otomatis pada mobil bekas kerap tidak disadari oleh calon pembeli karena gejalanya baru terasa saat mobil digunakan dalam kondisi tertentu.
“Transmisi yang mulai bermasalah biasanya terasa dari hentakan saat pindah gigi, ada jeda atau slip, atau bahkan keluar suara dengung dari ruang transmisi,” kata Agus, Kamis (10/4).
Baca Juga: Jadi Rutinitas Sehari-hari, Remaja Asia Tenggara Diklaim Paling Aktif Pakai AI
Ia menambahkan, beberapa mobil yang datang ke bengkelnya sering mengalami gangguan perpindahan gigi, terutama saat suhu mesin sudah panas atau ketika mobil menanjak.
Menurut Agus, hal ini bisa menandakan adanya keausan di komponen internal transmisi seperti clutch pack atau solenoid yang sudah lemah.
Selain gejala saat berkendara, Agus menyarankan calon pembeli untuk memperhatikan warna dan aroma oli transmisi. Oli yang berubah warna menjadi cokelat gelap atau tercium bau gosong bisa jadi tanda bahwa transmisi sudah bekerja dalam tekanan tinggi terlalu lama.
“Kalau oli sudah jelek tapi belum diganti, biasanya ada efek domino ke komponen lain di dalam transmisi. Jadi, jangan cuma lihat kondisi eksterior mobil saja,” ucapnya.
Baca Juga: April Ini WhatsApp Rilis 12 Fitur Baru, Berikut Daftarnya
Untuk mencegah kerugian, Agus menyarankan agar calon pembeli melakukan inspeksi menyeluruh dengan membawa mobil ke bengkel spesialis sebelum transaksi.
Dengan begitu, potensi kerusakan bisa diketahui lebih dini dan pembeli pun bisa mempertimbangkan ulang keputusan mereka secara lebih bijak.