AS dan Israel Mengincar 3 Negara Afrika 'Miskin' Untuk Memukimkan Kembali Warga Palestina

R24/tya
Sebuah laporan oleh Associate Press (AP) mengklaim bahwa pejabat Amerika dan Israel menceritakan tentang rencana pascaperang Donald Trump untuk memukimkan kembali warga Gaza /Reuters
Sebuah laporan oleh Associate Press (AP) mengklaim bahwa pejabat Amerika dan Israel menceritakan tentang rencana pascaperang Donald Trump untuk memukimkan kembali warga Gaza /Reuters

RIAU24.COM Amerika Serikat dan Israel berencana untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza ke Afrika karena mereka dilaporkan menghubungi setidaknya tiga pemerintah Afrika Timur untuk membahas apakah mereka dapat menggunakan wilayah Afrika untuk hal yang sama.

Sebuah laporan oleh Associate Press (AP) mengklaim bahwa pejabat Amerika dan Israel menceritakan tentang rencana pascaperang Donald Trump untuk memukimkan kembali warga Gaza.

Kedua negara menghubungi Sudan, Somalia dan Somaliland, klaim AP. Karena ketiga wilayah tersebut miskin dan agak dilanda kekerasan, langkah yang dilaporkan menimbulkan pertanyaan pada pernyataan Presiden AS bahwa dia berencana untuk memukimkan kembali warga Gaza di daerah yang indah.

Pejabat Sudan mengatakan mereka telah menolak diskusi dengan Trump, tetapi Somalia dan Somaliland mengatakan kepada AP bahwa mereka tidak dihubungi oleh salah satu negara (AS, Israel).

"Saran ini segera ditolak," kata seorang pejabat Sudan.

"Tidak ada yang membuka masalah ini lagi," tambah mereka.

Menteri Luar Negeri Somalia Ahmed Moalim Fiqi mengatakan negaranya akan dengan tegas menolak proposal atau inisiatif apa pun, dari pihak mana pun, yang akan merusak hak rakyat Palestina untuk hidup damai di tanah leluhur mereka, Reuters melaporkan.

Sebuah 'keputusan berani'

Setelah Trump mempresentasikan gagasan pemindahan massal warga Palestina di Gedung Putih bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji menyebutnya sebagai ‘keputusan yang berani.’

Sejak itu, keputusan tersebut telah memicu kemarahan dan kritik dari berbagai negara.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan memaksa atau menekan warga Palestina untuk pergi bisa menjadi potensi kejahatan perang.

Terlepas dari itu, Gedung Putih mengatakan Trump berdiri dengan visinya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak