RIAU24.COM - Pihak berwenang Prancis telah menangkap dua orang setelah alat peledak improvisasi dilemparkan ke konsulat Rusia di kota selatan Marseille, pernyataan dari jaksa penuntut pada hari Selasa.
Serangan pada peringatan ketiga invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada hari Senin tidak melukai siapa pun.
Polisi mengatakan tiga botol soda plastik dilemparkan ke kebun konsulat, dan hanya dua yang meledak.
Moskow menyebutnya sebagai serangan teroris, sementara Paris mengutuk setiap pelanggaran keamanan kompleks diplomatik.
Kantor kejaksaan Marseille mengatakan mereka yang ditahan adalah orang dewasa, tetapi tidak memberikan rincian.
Surat kabar regional La Provence melaporkan bahwa mereka diidentifikasi selama protes pro-Ukraina pada Senin malam.
Tidak ada seorang pun di lingkungan yang diwawancarai AFP yang mendengar ledakan.
Pada 24 Februari 2022, pasukan Rusia menginvasi Ukraina pro-Barat, memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
(***)