RIAU24.COM - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, resmi ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan terkait buronan Harun Masiku. Hasto terlihat mengenakan rompi oranye dan diborgol saat digiring petugas KPK menuruni tangga gedung KPK, Jakarta, Kamis 20 Februari 2025.
Meski dalam kondisi ditahan, Hasto tampak tenang. Ia tersenyum dan melambaikan tangan kepada awak media yang meliput di lokasi. Penahanan ini akan berlangsung selama 20 hari pertama di Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Ini bukan kali pertama Hasto menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Sebelumnya, ia telah diperiksa pada Senin 13 Januari 2025 setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka. Saat tiba di gedung KPK hari ini, Hasto mengaku siap secara lahir dan batin jika harus langsung ditahan.
“Saya sudah siap lahir batin (jika langsung ditahan),” ujar Hasto saat menjawab pertanyaan wartawan di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, seperti dilansir detik.com.
Namun, Hasto berharap dirinya tidak ditahan. Menurutnya, penahanan tersebut dapat dianggap sebagai bentuk hukum yang tebang pilih. “Ketika itu terjadi, semoga tidak, ya ini saya yakini akan menjadi pupuk bagi demokrasi. Ini akan jadi benih-benih bagi upaya mewujudkan sistem penegakan hukum yang sebenar-benarnya tanpa tebang pilih,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan bahwa penahanan Hasto Kristiyanto murni merupakan masalah hukum dan tidak ada unsur kepentingan politik. “Ini murni masalah hukum, bukan ada unsur politik,” ujar Setyo dalam konferensi pers di gedung KPK, Kamis sore.
Kasus ini terus menjadi sorotan publik, terutama terkait keterkaitannya dengan buronan Harun Masiku. Proses hukum terhadap Hasto diharapkan dapat berjalan transparan dan adil, sesuai dengan prinsip penegakan hukum yang independen.
