RIAU24.COM -Megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menjadi ambisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), dinilai mustahil untuk dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta ketidakmasukakalan proyek tersebut menjadi faktor utama yang menghambat kelanjutan pembangunan.
Salah satu indikasi bahwa proyek IKN mengalami kendala besar adalah gagalnya Jokowi meresmikan istana sebelum akhir masa jabatannya, meskipun rencana tersebut sebelumnya sempat digaungkan.
“Mereka (Buzzer) yang berupaya untuk menanam semacam harapan bahwa Pak Jokowi akan meresmikan Istana IKN di ujung kepemimpinannya tidak terjadi,” kata Rocky Gerung dalam kanal YouTube miliknya, Minggu, 2 Februari 2025.
Rocky juga mengungkapkan bahwa Jokowi berharap Prabowo dapat mengalokasikan 30 persen dari APBN untuk menyelesaikan tahap akhir pembangunan IKN. Namun, menurutnya, harapan tersebut sulit terwujud.
Dosen filsafat itu juga menyoroti kondisi terbaru IKN yang beredar di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat bahwa lahan proyek tersebut kembali menyerupai hutan, yang menandakan bahwa pembangunan tidak berjalan sesuai harapan.
“Bahkan video yang beredar memperlihatkan IKN itu sudah jadi hutan kembali,” ujarnya.
Rocky menegaskan bahwa sejak awal, proyek IKN sudah menuai pertanyaan terkait keberlanjutan dan pendanaannya.
Menurutnya, ambisi Jokowi untuk memindahkan ibu kota sulit diteruskan oleh Prabowo karena keterbatasan anggaran negara.
“Jadi sebetulnya dari awal kita sudah menghitung dengan cermat bahwa tidak mungkin ambisi dari Presiden Joko Widodo hendak dilanjutkan oleh Presiden Prabowo karena batas dari ambisi adalah APBN,” jelasnya.
(***)