Hamas Diperkirakan Akan Bebaskan 33 Sandera Dalam Fase Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata Dengan Israel

R24/tya
Hamas diperkirakan akan membebaskan 33 sandera dalam fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang muncul dengan Israel /AFP
Hamas diperkirakan akan membebaskan 33 sandera dalam fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang muncul dengan Israel /AFP

RIAU24.COM - Kedua belah pihak yang bertikai Israel dan Hamas disajikan dengan draf akhir kesepakatan gencatan senjata, menyusul terobosan pada hari Senin (13 Januari).

Sekarang dua pejabat Israel mengatakan bahwa kelompok Palestina diperkirakan akan membebaskan 33 sandera dalam fase pertama perjanjian gencatan senjata yang diusulkan, menurut laporan CNN.

Selama pembicaraan di Doha, Qatar mempresentasikan draf tersebut kepada Israel dan Hamas.

Kepala agen mata-mata Mossad dan Shin Bet Israel dan perdana menteri Qatar juga hadir dalam pertemuan itu.

Seorang pejabat senior Israel pada hari Senin mengatakan bahwa Tel Aviv berharap sebagian besar dari 33 sandera masih hidup.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa, selama gencatan senjata 42 hari awal, diharapkan Hamas akan melepaskan sisa-sisa kematian dari orang-orang yang tewas dalam penangkaran.

Pejabat itu kemudian mengatakan bahwa Israel akan segera menerapkan kesepakatan gencatan senjata setelah ditandatangani, sesuai laporan CNN.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mengatakan bahwa gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera antara Israel dan Hamas hampir selesai.

Berbicara di Departemen Luar Negeri, Biden mengatakan, "Dalam perang antara Israel dan Hamas, kita berada di ambang proposal yang saya jabarkan secara rinci beberapa bulan lalu akhirnya membuahkan hasil."

Penasihat Keamanan Nasional DPR Jake Sullivan juga menggemakan sentimen Biden pada hari sebelumnya, menunjukkan gencatan senjata dapat disegel dalam beberapa hari.

"Saya tidak membuat janji atau prediksi, tetapi itu ada untuk diambil dan kami akan bekerja untuk mewujudkannya," kata Sullivan kepada wartawan.

Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan Hamas juga mengakui bahwa negosiasi saat ini adalah yang paling "serius dan mendalam" hingga saat ini.

"Putaran negosiasi saat ini adalah yang paling serius dan mendalam dan telah membuat kemajuan yang signifikan," kata pejabat itu kepada AFP.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak