RIAU24.COM - Pesawat-pesawat tempur Israel mengebom sebuah pembangkit listrik dan dua pelabuhan di Yaman yang dikuasai Houthi pada hari Jumat sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak dan rudal Houthi terhadap Israel, dan media pro-Houthi mengatakan setidaknya satu orang telah tewas dan sembilan terluka.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, “milisi Houthi yang didukung Iran membayar dan akan terus membayar harga yang mahal atas agresi mereka terhadap kami.”
Serangan itu menghantam pelabuhan Laut Merah Ras Issa dan pelabuhan utama Hodeidah dan pembangkit listrik pusat Hezyaz di ibukota Yaman, Sanaa, dan Distrik Harf Sufyan di provinsi Amran juga mendapat serangan udara, kata Al Masirah TV, outlet berita utama yang dijalankan oleh Houthi.
“Seorang karyawan di pelabuhan Ras Issa tewas dan enam lainnya terluka, sementara tiga orang, termasuk seorang pekerja, terluka dalam serangan di Hezyaz,” kata outlet itu.
Militer Israel mengatakan lebih dari 20 pesawat mengambil bagian dalam serangan itu, menjatuhkan sekitar 50 bom dan rudal dalam operasi yang membutuhkan pengisian bahan bakar udara selama penerbangan sejauh 2.000 km (1.240 mil).
Sebelumnya, perusahaan keamanan Inggris Ambrey mengatakan serangan udara di pelabuhan Ras Issa menargetkan fasilitas penyimpanan minyak di sekitar dermaga pengiriman, meskipun tidak ada kapal dagang yang dilaporkan rusak.
“Pasokan turunan minyak bumi stabil,” kata juru bicara pemerintah Houthi Hashem Sharaf Eddine setelah serangan itu.
Sebuah pernyataan militer Israel mengonfirmasi target, dengan mengatakan pembangkit listrik itu berfungsi sebagai sumber energi pusat bagi rezim teroris Houthi dalam kegiatan militernya.
Ia menambahkan bahwa target yang diserang adalah contoh eksploitasi Houthi terhadap infrastruktur sipil.
"Dalam 48 jam terakhir, Houthi telah menembakkan tiga drone ke pusat komersial Israel Tel Aviv dan lebih banyak drone dan rudal ke kapal induk AS Harry S. Truman di Laut Merah," kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree.
Houthi telah menargetkan Israel, ratusan kilometer ke utara serta pelayaran internasional di perairan dekat Yaman sejak November 2023 untuk mendukung militan Palestina yang berperang dengan Israel di Gaza.
Israel telah menanggapi dengan serangan udara di daerah yang dikuasai Houthi di Yaman, seperti halnya pasukan Inggris dan AS di wilayah tersebut.
Netanyahu mengatakan bulan lalu Israel baru di awal kampanyenya melawan Houthi.
(***)