Dokter AS Desak Pelabelan Peringatan Risiko Kanker pada Minuman Beralkohol

R24/dev
Dokter AS Desak Pelabelan Peringatan Risiko Kanker pada Minuman Beralkohol
Dokter AS Desak Pelabelan Peringatan Risiko Kanker pada Minuman Beralkohol

RIAU24.COM - Dokter bedah di Amerika Serikat mendesak pemerintah untuk memasukkan label peringatan risiko kanker pada minuman beralkohol. Hal ini terjadi setelah adanya kenaikan kasus kanker yang dipicu minuman tersebut.

Dalam sebuah keterangan kepada Reuters, Dr Vivek Murthy menyebutkan konsumsi alkohol meningkatkan risiko setidaknya tujuh jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan hati. Namun sebagian besar konsumen AS masih belum menyadari hal ini.

Dr Murthy juga meminta agar pedoman tentang batas konsumsi alkohol dikaji ulang sehingga orang dapat mempertimbangkan risiko kanker saat memutuskan apakah akan minum atau tidak. Pedoman diet AS saat ini merekomendasikan dua atau kurang minuman per hari untuk pria dan satu atau kurang minuman per hari untuk wanita.

"Konsumsi alkohol merupakan penyebab kanker ketiga yang dapat dicegah di Amerika Serikat, setelah tembakau dan obesitas," kata kantor Murthy dalam sebuah pernyataan.

Ada sekitar 100.000 kasus kanker terkait alkohol dan sekitar 20.000 kematian akibat kanker terkait alkohol di AS setiap tahun, menurut laporan yang ditinjau oleh Dr Murthy. Alkohol merupakan penyebab kanker ketiga di AS, setelah tembakau dan obesitas.

Desakannya mengacu pada tindakan awal Dokter Umum AS terhadap tembakau, dimulai dengan laporan tahun 1964 yang menyimpulkan bahwa merokok dapat menyebabkan kanker. Laporan tersebut mengawali beberapa dekade regulasi yang semakin ketat, dimulai dengan undang-undang AS tentang label peringatan satu tahun kemudian dan masih berlaku hingga saat ini.

Bersamaan dengan label peringatan baru, laporan dokter bedah umum juga merekomendasikan untuk menilai ulang batas pedoman konsumsi alkohol guna memperhitungkan risiko kanker. Pedoman diet saat ini merekomendasikan orang untuk minum alkohol dalam jumlah sedang, yang didefinisikan sebagai dua minuman sehari untuk pria dan satu minuman untuk wanita.

"Bahkan dalam batas pedoman saat ini, yaitu satu minuman sehari untuk wanita dan dua minuman sehari untuk pria, kami justru melihat peningkatan risiko kanker, bahkan dengan mengonsumsi pada tingkat tersebut," kata Dr Murthy. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak