RIAU24.COM -Pengumuman pemecatan mantan presiden Jokowi beserta anaknya Gibran Rakabuming Raka dan menantu Bobby Nasution dari PDIP pada Senin, 16 Desember 2024, terus menjadi sorotan. Jokowi dipecat melalui Surat Keputusan atau SK Pemecatan Nomor 1649/KPTS/ DPP/XII/ 2024. "Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Joko Widodo dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian bunyi poin pertama dari keputusan tersebut.
Pengumuman pemecatan itu disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun di depan seluruh jajaran Ketua DPD seluruh Indonesia.
Berikut tanggapan pimpinan beberapa partai terhadap peluang Jokowi setelah dipecat PDIP:
1. NasDem
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi mengatakan partainya membuka peluang bagi Jokowi untuk menduduki jabatan atau posisi strategis di partai yang dipimpin oleh Surya Paloh.
“Saya pikir, dalam konteks NasDem, selalu welcome. Apa pun bisa terjadi karena NasDem sebuah partai politik,” kata Teuku Taufiqulhadi melansir Tempo.co, Kamis (19/12)
Taufiq mengatakan peluang terbuka untuk Jokowi.
“Sudah paham persoalan kemasyarakatan, apalagi Pak Jokowi mantan presiden,” katanya.
2. PKS
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengungkapkan bahwa presiden ketujuh Jokowi harus mengikuti proses kaderisasi jika ingin menjadi bagian dari partainya.
“Enak ke Golkar dan Gerindra saja. Di PKS kasihan kalau Pak Jokowi harus mulai dari bawah,” kata Mardani melansir Tempo.co, Kamis (19/12).
Mardani menjelaskan, tahap kaderisasi itu berlaku untuk semua anggota partai termasuk mantan presiden. Sampai saat ini belum ada pembicaraan membuka pintu masuk bagi Jokowi untuk bergabung PKS.
“Belum ada komunikasi dan belum ada pembicaraan tentang Pak Jokowi,” ujarnya.
3. Golkar
Sekretaris Jenderal Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan belum ada komunikasi yang dijalin antara partainya dengan Jokowi.
“Belum, kami juga tidak ingin tergesa-gesa terkesan mendesak beliau,” kata Sarmuji melansir Tempo.co, Kamis (19/12).
Sarmuji meyakini Jokowi akan mempertimbangkan segala hal dalam memutuskan langkah politik.
Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia sebelumnya memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh terkait pemecatan Jokowi. Ia menegaskan Golkar adalah partai yang terbuka untuk semua kalangan.
"Golkar membuka diri untuk seluruh anak bangsa yang ingin berkontribusi melalui jalur partai politik," kata Bahlil di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin 16 Desember 2024.
4. Demokrat
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono belum ingin berkomentar.
"Saya belum bisa berkomentar lebih jauh," kata AHY, Senin, 16 Desember 2024.
"Kita jaga situasi politik kita untuk mengakhiri 2024 ini dengan baik. Sebab 2024 ini sangat monumental. Event politik secara nasional pemilu, pilpres, pemilihan anggota legislatif, dan baru saja kita selesaikan Pilkada terbesar sepanjang sejarah berjalana dengan baik," kata AHY melansir Tempo.co, Kamis (19/12).
(***)