Mohamed Al-Fayed merupakanayah dari mendiang Dodi Al-Fayed. Seorang wanita yang mengaku sebagai korban telah membuat pengakuan di pengadilan di Amerika Serikat (AS).
Dodi Al-Fayed tewas bersama Putri Diana (Princess of Wales) dalam kecelakaan mobil tahun 1997. Mohamed Al-Fayed mengeklaim ada konspirasi yang melibatkan keluarga Kerajaan Inggris dalam kecelakaan putranya dan Putri Diana.
Baca Juga: Tiongkok Mengadakan Latihan di Scarborough Shoal di Laut China Selatan
Dalam skandal kasus perdagangan manusia, seorang wanita yang mengeklaim sebagai mantan karyawan Harrods (pusat perbelanjaan mewah milik keluarga Al-Fayed di London) mengatakan dia melihat foto-foto Polaroid saat ditawan, di mana dia mengeklaim saat itu diperkosa dan disiksa secara brutal.
Dengan nama samaran Jane Doe, wanita itu mengajukan klaim dalam gugatan yang meminta bukti yang diberikan oleh adik laki-laki mendiang Mohamed Al-Fayed, Ali Fayed.
Ali Fayed diduga mengetahui bahwa mantan bos Harrods itu memperdagangkan wanita tersebut dan mungkin dapat membantu membuktikan bahwa toko mewah itu terlibat dalam dugaan kejahatan tersebut, demikian pernyataan dalam dokumen pengadilan.
Ali Fayed, yang berusia 80 tahun dan memiliki rumah di Greenwich, Connecticut, adalah mantan direktur Harrods dan saat ini menjabat sebagai pimpinan perusahaan pembuat kemeja Inggris berusia 139 tahun yang memasok kebutuhan keluarga kerajaan.
Doe adalah penduduk AS dan dia mengajukan klaim itu dalam petisi yang diajukan pada hari Selasa ke Pengadilan Distrik Federal di negaranya.
Baca Juga: Karang Terbesar di Dunia Setinggi 16 Kaki dan Berusia 300 Tahun Ditemukan
Dokumen itu menyatakan: "Saat dia ditawan, dia diperlihatkan foto-foto Polaroid yang vulgar cukup untuk mengisi kotak sepatu dari wanita atau gadis lain yang disiksa secara fisik dan seksual."
Pemeriksaan medis setelah pelariannya mengonfirmasi "tanda-tanda kekerasan fisik", imbuh pernyataan dalam dokumen tersebut. Doe juga mengeklaim bahwa mantan kepala keamanan Harrods, John McNamara, membanggakan bahwa keluarga Fayed dapat "menangani" Kepolisian Metropolitan London dan mampu melakukan kejahatan "tanpa hukuman".