RIAU24.COM - SIAK -Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali menyelenggarakan Festival Sastra Sungai Jantan (FSSJ) 2024.
Acara tahunan yang kini memasuki gelaran keempat ini resmi dibuka oleh Asisten I Kabupaten Siak, Fauzi Asni, di Gedung Tengku Maharatu, Siak, pada Jumat (18/1)2024).
Festival ini bertujuan menumbuhkan minat masyarakat untuk menulis sejarah dan budaya Siak dalam bentuk karya sastra, sebagai upaya melestarikan kebudayaan Melayu.
Selain itu, FSSJ juga diharapkan melahirkan generasi penulis dan penyair berbakat di Kabupaten Siak serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sejarah Kerajaan Melayu, khususnya Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda kabupaten Siak Fauzi Asni menekankan pentingnya sastra sebagai pedoman untuk mengingatkan masyarakat akan nilai-nilai budaya.
“Alhamdulillah, festival ini terus berjalan. Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak, saya berharap acara ini dapat terus berlangsung dari waktu ke waktu,” ucap Fauzi.
Ia juga menyoroti perkembangan selama tiga tahun terakhir, yang memperlihatkan peningkatan kualitas karya sastra yang dihasilkan, baik dalam bentuk dongeng, pantun, maupun karya sastra lainnya.
Fauzi mengajak para pemuda-pemudi untuk lebih berperan aktif dalam memajukan budaya Melayu dengan menciptakan karya sastra yang berkualitas.
“Kita harus tetap menjaga dan melindungi budaya kita di tengah persaingan dengan budaya lain. Pembinaan terhadap budaya Melayu, khususnya di Siak, sangat penting agar tidak tenggelam,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan, Disdikbud Siak Novendri, menyampaikan FSSJ tahun ini mengalami peningkatan dalam hal kapasitas dan kualitas peserta FSSJ 2024.
“Kami berharap festival ini dapat terus menumbuhkan pecinta dan penggiat sastra yang mampu mengangkat nilai-nilai budaya Siak,” sebutnya.
Festival Sastra Sungai Jantan 2024 akan berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Oktober 2024, dengan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar SD, SMP, SMA hingga masyarakat umum.
Terdapat beragam lomba yang dipertandingkan, seperti lomba cipta karya sastra dengan 35 peserta, lomba cipta cerpen dengan 28 peserta, cipta cerita rakyat dengan 10 peserta, syair dengan 12 peserta, cipta pantun dengan 10 peserta, dan menulis naskah drama dengan 6 peserta.
Selain itu, terdapat lomba baca puisi yang diikuti oleh 16 peserta pelajar dan 32 peserta umum, serta berbalas pantun yang diikuti oleh 7 grup pelajar dan 9 peserta umum yang terdiri dari seniman, pelajar, dan masyarakat umum di Kabupaten Siak.
Melalui FSSJ diharapkan masyarakat Siak dapat terus melestarikan warisan budaya Melayu dan menghasilkan karya sastra yang memperkuat identitas budaya lokal.(infotorial)