Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel Gegara Oposisi Benny Gantz 

R24/zura
Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel Gegara Oposisi Benny Gantz. (X/Foto)
Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel Gegara Oposisi Benny Gantz. (X/Foto)

RIAU24.COM -Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membubarkan Kabinet Perang menyusul pengunduran diri pemimpin oposisi Benny Gantz.

Hal itu diungkap seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya kepada AFP.

Ia berkata "kabinet keamanan akan terus memutuskan masalah-masalah yang berkaitan dengan perang" antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Baca Juga: Israel Klaim Hizbullah Sembunyikan Jutaan Emas dan Uang Tunai di Bawah Rumah Sakit Al-Sahel Beirut

Media Israel menyebut langkah itu dimaksudkan untuk melawan tekanan dari politisi sayap kanan yang menginginkan suara lebih besar dalam pengambilan keputusan.

Kabinet Perang dibentuk setelah Gantz meninggalkan oposisi untuk bergabung dengan pemerintahan Netanyahu. 

Tak hanya Gantz, anggota partai lain, Gadi Eisenkot, setuju untuk bergabung dengan syarat Kabinet Perang dibentuk.

Pengunduran diri kedua mantan panglima militer ini dari pemerintahan membuat Kabinet Perang "tidak diperlukan lagi".

"Artinya kabinet keamanan akan lebih sering bertemu. Kabinet keamanan adalah badan yang bertanggung jawab mengambil keputusan [terkait perang]," kata pejabat itu.

Gantz mengumumkan pengunduran dirinya pada 9 Juni 2024 setelah gagal membuat Netanyahu menyetujui rencana pascaperang di Gaza.

Kabinet Perang dibentuk lima hari setelah dimulainya perang antara Israel dan Hamas.

Anggotanya tak hanya Netanyahu, Eisenkot, dan Gantz, tetapi juga Menteri Pertahanan Yoav Gallant hingga politikus Ron Dermer sebagai pengamat.

Baca Juga: Israel Klaim Hizbullah Sembunyikan Jutaan Emas dan Uang Tunai di Bawah Rumah Sakit Al-Sahel Beirut

Namun, Gantz, yang dipandang sebagai lawan politik Netanyahu yang paling tangguh, mengumumkan keputusannya yang "rumit dan menyakitkan" untuk menarik diri dari kabinet pekan lalu.

Alasannya, kegagalan Netanyahu dalam menyusun strategi konflik di Gaza dan pemerintahan Jalur Gaza di masa depan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak